Jakarta, ILLINI NEWS – Sepertinya budaya Indonesia mampu menyaingi Korean Wave (Hallyu). Hal tersebut dilansir Hansim Emom, peneliti penggemar K-pop asal Korea Selatan (Korsel).
Eom, yang dikenal sebagai Simmi, adalah kandidat PhD di Universitas Harvard dan profesor tamu di Universitas Indonesia. Jelajahi gelombang budaya Korea di Indonesia secara umum.
Saya melihat Indonesia punya potensi yang besar, potensial (menyaingi Hallyu). Ini negara yang berbasis keberagaman, Bhinneka Tunggal Ika, kata Simmi, dikutip di Jakarta Pusat, Senin (30/11/2024).
Pengumuman tersebut disampaikan Simmi pada debat bertajuk “Membangun Hubungan yang Lebih Kuat: Kerjasama Indonesia-Korea melalui Hubungan Masyarakat ke Masyarakat” yang diselenggarakan oleh Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation (KF).
Menurut Simmi, Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa strategi penting untuk bersaing dengan Hallyu. Salah satu caranya adalah dengan melihat pasar budaya populer dan mulai menerjemahkan budaya lokal ke khalayak global, tidak hanya ke negara-negara Asia lainnya.
“Daripada menyasar negara-negara Asia lain, (kebudayaan Indonesia) bisa langsung (menyebar) ke negara lain,” ujarnya.
“Ini bisa menjadi strategi penting lainnya.”
Ia kemudian memberikan contoh bagaimana Korea Selatan membangun budayanya hingga membuat gebrakan di hampir setiap negara di dunia. Menurutnya, Korea Selatan tidak bisa menghubunginya dalam waktu singkat.
Proyek Hallyu dimulai pada tahun 1990-an di bawah kepemimpinan Kim Dae-jung, dengan tujuan “berjuang” melawan hegemoni budaya negara-negara tetangga seperti Tiongkok dan Jepang, serta dominasi global AS.
Berkat sumber daya manusia, dukungan penuh pemerintah, dan soft power melalui industri budaya, Korea Selatan berhasil naik ke kancah global. Bukti pengaruh hallu terlihat di Indonesia yang produk budayanya semakin menjamur dan menjadi “makanan” sehari-hari masyarakat. (sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Sekilas persiapan Tahun Baru 2025 di New York