Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diminta mengganti nama menjadi Bank Perumahan Rakyat. Usulan tersebut datang dari Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau akrab disapa Ara.
“Kami meminta BTN mengganti nama menjadi Bank Perumahan Rakyat agar bisa fokus. Ini sebenarnya identitas BTN. Kita sering menggunakan istilah-istilah yang tidak bermakna,” kata Menteri Ara dalam pertemuan di Menara BTN, pekan lalu.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama BTN, Direktur Nixon Napitulu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri ATR/BPN Nusron Waheed.
Secara umum, strategi program “3 juta rumah per tahun” yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dibahas dalam pertemuan tersebut.
Ara mengaku sudah enam kali bertemu Nixon sejak dilantik menjadi Menteri PKP. Ara meminta Nixon menjelaskan beberapa permintaan industri yang dapat memfasilitasi pinjaman perumahan pemerintah (KPR) di Indonesia.
“Termasuk pembebasan PPN perumahan rakyat sebesar 11%, PPH 2,5% bisa hilang, dan retribusi 2,5% bisa hilang,” kata Nixon.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, Nixon berencana menurunkan biaya produksi bagi pengembang hingga 21%. Hal ini diharapkan dapat menurunkan harga KPR sehingga terjangkau masyarakat.
Ara mengatakan, berbagai kontribusi industri akan dituangkan dalam memo pemerintah. Ia yakin pemerintah bersama BTN bisa mengatasi berbagai permasalahan tersebut
Ia mengatakan, kementeriannya kini fokus melaksanakan program 3 juta rumah per tahun yang akan dimulai pada awal tahun 2025. Secara khusus, 2 juta rumah akan dibangun di desa dan 1 juta rumah di perkotaan.
Maruarar mengatakan, akan dibentuk dua ketua pelaksana untuk melaksanakan program 3 juta rumah. Oleh karena itu, setiap CEO dapat fokus pada pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Sementara itu, Nixon menjelaskan, sejauh ini BTN telah mengorganisir KPR sebanyak 5,5 juta unit baik melalui pembiayaan perumahan bersubsidi maupun nonsubsidi, KPR konvensional, dan KPR Syariah.
Ia menjelaskan, terdapat peningkatan tajam pada jumlah KPR yang diberikan oleh perempuan, yakni sebesar 35,5%. Sementara itu, 76,7% generasi milenial telah membeli rumah pertamanya. (fab/fab) Simak videonya di bawah ini: Video: BTN dan BRI jadi bank sindikasi pembiayaan program 3 juta rumah Artikel selanjutnya Pertemuan malam Eric dengan Ara di Kementerian BUMN, berikut hasilnya