Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Befifikasi Senyawa (CSPI) pada akhir negosiasi (14.01.2012) ditutup lagi pada akhir negosiasi, masih menunggu dan melihat pasar.
JCI ditutup dari 0,86%menjadi 6.956,66. Selama negosiasi hari ini, JCI disesuaikan dengan 6900 tingkat psikologis.
Nilai transaksi indeks hari ini telah mencapai sekitar 9,9 triliun, yang termasuk 16,3 miliar saham, yang berubah 1,3 juta kali. Sebanyak 294 operasi yang diperkuat, 298 tindakan melemah dan 210 tindakan stagnan.
Sektor, sektor kesehatan dan konsumen utama telah menjadi penekan JCI terbesar di akhir negosiasi saat ini, masing -masing mencapai 1,36% dan 0,94%.
Sementara konglomerat PT Brito Pangishu telah menjadi emisi energi terbarukan baru (EBT), TB (Bren) dan raksasa bank PT Bank TB (BMRI) PT Bank Bank Emitter (BMRI) ke pasokan JCI terbesar setiap hari.
Bahkan, IHSGSGSGSGI dikonfirmasi pada awal sesi hari ini. Bahkan penguatan berlangsung hingga pukul 11:00. Tapi kemudian IHSG segera beralih ke zona merah sampai ditingkatkan ke 6900 tingkat psikologis.
JCI sekali lagi tidak bahagia dengan harapan dan melihat bahwa investor masih akan terjadi sebelum data inflasi AS diterbitkan malam ini dan besok, dan suku bunga terbaru besok pada suku bunga Indonesia (BI).
Malam ini, produksi data inflasi di Amerika Serikat akan dimulai. Data ini sangat penting sebagai tanda daya beli AS dan kebijakan kepentingan bank sentral sebagai Federal Reserve atau Fed.
Pada bulan Desember 2024, Amerika Serikat mencapai 3,2% di Ekonomi PP, lawan hukum, dibandingkan dengan 3,4% dari bulan sebelumnya.
Kemudian, pada hari Rabu (15.15.2015), Indonesia mengumumkan nilai saldo perdagangan, serta ekspor dan impor pada bulan Desember 2024.
Negosiasi ekonomi memperkirakan bahwa saldo perdagangan Indonesia akan surplus pada bulan Desember 2024, tetapi nilainya akan turun menjadi $ 4,33 miliar, dibandingkan dengan $ 4,42 miliar bulan lalu.
Sementara pertumbuhan ekspor diperkirakan dikurangi menjadi 8,5% A / A pada bulan Desember 2024. Sedangkan pertumbuhan ekspor Indonesia pada November 2024 adalah 9,14% A.
Di sisi lain, pertumbuhan impor Indonesia semakin diperkirakan pada akhir tahun lalu 4%, dibandingkan dengan pertumbuhan November, hanya 0,01% A.
Pada hari yang sama, BI mengumumkan suku bunga pada Januari 2025.
Berita ini sangat ditunggu oleh para pelaku pasar karena mereka mengharapkan kebijakan suku bunga di tengah -tengah rupee yang melemahkan dolar, ketidakpastian politik dan geopolitik.
Sebelumnya, Dewan Pemerintahan Bank Indonesia (RDG -RB) memutuskan untuk mempertahankan tingkat organik sebesar 6% sebesar 6% pada November 2024.
Gubernur Bi Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan kebijakan moneter untuk memastikan bahwa inflasi konstruktif pada tahun 2024 dan 2025 pada 2,5 ± 1% dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu, ia menekankan bahwa fokus kebijakan moneter adalah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar nilai tukar sebagai akibat dari peningkatan ketidakpastian ekonomi di berbagai daerah.
Penelitian ILLINI NEWS
[E -Mail dilindungi] (CHD/CHD) Tonton video di bawah ini: Video: memperkuat lebih dari 2%, IHSG 6500 dengan artikel berikut yang berakhir di zona merah di zona merah