Jakarta ILLINI NEWS – Indonesia memiliki bandara terbesar kelima di dunia setelah lahirnya PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports yang merupakan penggabungan dari PT Angkasa Pura I atau AP I dan PT Angkasa Pura II atau AP II
CEO PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi mengatakan langkah ini merupakan langkah maju yang penting dalam industri penerbangan dan kebandarudaraan di Indonesia. dan akan menjadi panduan dalam memecahkan permasalahan industri penerbangan di Indonesia.
“Hasil akuisisi ini, InJourney Airports kini mengoperasikan 37 bandara di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, menjadikan InJourney Airports sebagai perusahaan pengelola bandara terkemuka logam kelima di dunia dengan lebih dari 170 juta orang setiap tahunnya,” ujarnya kepada ILLINI NEWS , kata Kamis (10/9/2024).
Penciptaan InJourney Airports, sebuah revolusi dalam pengelolaan bandara. Tujuannya untuk meningkatkan operasional bandara nasional. Meningkatkan kapasitas sektor bisnis dan pariwisata serta logistik di Indonesia
“Hal ini sejalan dengan visi tiga tujuan InJourney Airports: menjadi pencipta nilai; kebanggaan dan agen pembangunan,” ujarnya.
Hal itu dijelaskan dalam persiapan serikat pekerja bandara. Pihaknya telah mencapai konsistensi dan harmonisasi regulasi dan prosedur operasional (SOP) melalui omnibus administrasinya. Manajemen sistem TI, keuangan dan operasional bandara. Oleh karena itu, tercipta ekosistem penerbangan yang efisien dan kolaborasi
Ia mengatakan “Kami senang bahwa dengan merger ini, kami akan menjadikan InJourney Airports sebagai pemain global dan pemain global dalam bisnis bandara internasional,” ujarnya.
Harapan tersebut didukung oleh tiga pilar dan satu pendukung: Place (prasarana dan fasilitas bandara yang baik), Proses (kerja sama yang erat antara InJourney Airport dengan ekosistem proses penerbangan), karyawan (sumber daya manusia dalam pelayanan dengan model kelas dunia) dan didukung oleh pemanfaatan berbagai inovasi dan sistem digital sebagai penggeraknya
Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa Indonesia mempunyai potensi besar sebagai maskapai penerbangan dan bisnis. Ada banyak faktor yang dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar penting dalam bisnis dan perdagangan. Seperti halnya Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. dan tingkat konsumerisme yang berlanjut pada letak geografis Keindahan alam serta kekayaan dan keanekaragamannya
Faktor-faktor ini mempengaruhi partisipasi pariwisata. Kargo penumpang dan udara domestik dan internasional dimiliki dan dioperasikan di Indonesia.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di Tanah Air. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan. dan meningkatkan daya saing sektor pariwisata di Indonesia.
Menurut informasi yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI), merger ini untuk memperkuat dan menjaga kesinambungan di berbagai aspek. Terkait dengan pekerjaan pekerjaan, bisnis dan pelayanan publik.
“Banyak faktor yang dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar penerbangan dan pariwisata yang penting. Dengan kondisi alam Indonesia yang merupakan pulau terbesar di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara dan tingkat konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Keindahan alam dan keanekaragaman serta sumber daya alam,” tulis sang sutradara.
Faktor-faktor ini mempengaruhi partisipasi pariwisata. Kargo penumpang dan udara domestik dan internasional dimiliki dan dioperasikan di Indonesia.
Penggabungan bandara tersebut akan menjadikan PT Angkasa Pura Indonesia yang dahulu bernama PT Angkasa Pura II, penerima penggabungan, menjadi operator bandara terbesar kelima di dunia, dengan 36 bandara di seluruh Indonesia. Diharapkan mampu memenuhi 550 juta-700 juta penumpang pada tahun 2045.
“Dengan menggabungkan proyek infrastruktur Bandara akan ditingkatkan. Hal ini terutama berlaku mengenai alokasi modal. Hal ini mencakup peningkatan signifikan dalam layanan dan operasional penerbangan. Terutama harmonisasi dan peningkatan pengalaman pelanggan bandara melalui pegawai bandara,” ujarnya.
Para pejabat mengatakan, bandara bersama juga berpotensi meningkatkan konektivitas udara domestik dan internasional, yang didukung oleh perencanaan bersama, termasuk terlibat dalam pembukaan pesawat baru.
Integrasi bandara juga akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan menjadikan bandara lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan dan kecepatan layanan cloud angin Hal ini membuka ruang bagi maskapai untuk memberikan layanan terpadu kepada calon penumpang di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura, Indonesia.
Di sisi lain, pemerintah melihat pekerjaan untuk menindak demi kepentingan demi kepentingan demi kepentingan demi kepentingan demi kepentingan. demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi demi untuk agar agar
Dalam konteks ini, Proyek Integrasi Bandar Udara merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Seperti pariwisata dan penerbangan.
Langkah ini juga sejalan dengan rencana bersama yang merupakan bagian dari transformasi dan inovasi BUMN serta harapan dapat meningkatkan penerimaan negara dari dividen dan pajak. Untuk meningkatkan keuntungan pariwisata yang juga mendorong penciptaan lapangan kerja baru dengan berinvestasi lebih banyak pada perekonomian dan ekosistem bisnis. serta mendukung implementasi visi “5 Bali Baru” yang dicanangkan pemerintah (mkh/mkh) Simak video di bawah ini: Video: Peran MIND ID dalam pengembangan bisnis copy mining agar stabil Artikel berikutnya Kerjasama Angkasa Pura (AP) selanjutnya pekan. Demikian disampaikan Wakil Presiden BUMN.