Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka tren menguat pada awal sesi I perdagangan Senin (14/10/2024), karena pasar melihat data inflasi terkini China tidak sesuai ekspektasi pasar.
Pada awal perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,26% ke 7.540,24. Empat menit setelah pembukaan, IHSG menguat tipis, naik 0,28% ke 7.541,43.
Pada awal sesi hari ini, nilai perdagangan indeks sekitar Rp 413 miliar dengan volume perdagangan 738 juta lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 54.287 kali.
Pergerakan IHSG hari ini diwarnai oleh sentimen pasar global dan lokal. Di tingkat global, pasar akan mencermati rilis data inflasi terkini di Tiongkok yang pertumbuhannya lebih rendah dari ekspektasi pasar, dan berharap investor asing kembali memangsa pasar keuangan Indonesia.
Sebelumnya pada Minggu kemarin, laju kenaikan inflasi di Tiongkok melambat pada September 2024. Situasi tersebut menjadi pertanda lemahnya permintaan konsumen di Tiongkok sepanjang sebulan terakhir.
Biro Statistik Nasional (NBS) Tiongkok mencatat Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 0,4% year-on-year (year-on-year) pada September 2024.
Data CPI, ukuran utama inflasi, turun 0,6% dari Agustus 2024. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan survei pasar Reuters sebesar 0,6%.
Perlambatan inflasi terjadi ketika pemerintah daerah berusaha meningkatkan aktivitas domestik dan mendukung sektor real estat Tiongkok yang memburuk.
Faktanya, Sabtu lalu, otoritas Tiongkok mengumumkan rencana meluncurkan paket stimulus keuangan dalam jumlah besar. Menteri Keuangan Tiongkok menggambarkan paket stimulus tersebut sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Tiongkok disebut sedang bersiap menerbitkan obligasi khusus untuk meningkatkan layanan perbankan sekaligus mendukung pasar real estat dan mengurangi utang pemerintah daerah.
Sementara itu, bank-bank besar di Tiongkok berjanji akan menurunkan suku bunga KPR atau kredit mulai 25 Oktober.
Serangkaian langkah tersebut merupakan bagian dari serangkaian langkah yang diambil Tiongkok untuk mengatasi krisis sektor real estate selama bertahun-tahun dan menurunnya konsumsi masyarakat.
Lemahnya inflasi Tiongkok tentu saja menjadi harapan pasar Indonesia agar asing kembali memangsa pasar keuangan Indonesia, seiring belum terlaksananya stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah Tiongkok.
Namun, minimnya sentimen pasar saat ini membuat volatilitas IHSG masih tinggi. Namun sentimen pasar sangat sibuk minggu ini.
Di tingkat daerah, Badan Pusat Statistik akan merilis data neraca perdagangan, ekspor, dan impor periode September 2024 pada Selasa.
Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$2,89 miliar pada Agustus 2024. Surplus ini merupakan yang ke-52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus ini mencapai 5,97% seiring dengan kenaikan nilai ekspor sebesar 5,97% menjadi US$23,56 miliar, sedangkan impor turun. menjadi $20,67 miliar.
Podji Imartini, Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, mengungkapkan terjadi peningkatan sebesar US$2,4 miliar year-on-month (m/m) dibandingkan Juli 2024. Namun surplus tersebut masih lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Surplus neraca perdagangan Agustus 2024 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas senilai US$4,34 miliar, dan komoditas penyumbangnya adalah bahan bakar mineral atau HS 27, disusul lemak hewani atau nabati HS 15, serta besi dan baja atau HS 72. ,” Bodji, jelasnya Selasa (17/9/2024).
Tak hanya itu, Bank Indonesia (BI) juga akan menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa hingga Rabu pekan ini dan hasilnya akan diumumkan pada Rabu pekan depan.
Sebelumnya pada September 2024, BI memutuskan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dari 6,25% menjadi 6%.
Ia menambahkan, “Keputusan ini sejalan dengan rendahnya perkiraan inflasi pada tahun 2024 dan 2025, yang akan terkendali sesuai target pemerintah sebesar 2,5 plus minus 1%, sehingga meningkatkan stabilitas nilai tukar rupee dan perlunya upaya-upaya. untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.” “Ke depan,” kata Gubernur BI dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024). kata Perry Warzio.
Riset ILLINI NEWS (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Respon Positif Kabinet Prabowo, IHSG Menguat 7 Hari Berturut-turut Artikel Selanjutnya IHSG terpuruk hampir 1%, kembali ke level 7.000