berita aktual LPEI Tunggu Arahan Pemerintah Soal Penyelamatan Sritex (SRIL)

Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menyelamatkan perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex. Menteri Keuangan Airlangga Hartarto mengatakan perusahaan eks “raja tekstil” itu harus tetap beroperasi sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam rapat kabinet terbatas.

Sedangkan untuk program rehabilitasi dan penyelamatan, baik melalui dana talangan atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank, Airlangga mengaku pihaknya masih mendalami kebangkrutan Sritex yang asetnya saat ini ditahan. dari kurator. Mengenai keterlibatan LPEI, dia menjawab “nanti pada tahap selanjutnya”.

LPEI juga mengumumkan kemungkinan keterlibatannya dalam penyelamatan Sritex. Plt. Kepala Sekretariat Kelembagaan, Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Eximbank T. Wahyu Prihadi Wibowo mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dan kebijakan dari pemerintah.

“LPEI merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk mendorong ekspor nasional. Tekstil merupakan salah satu industri yang mendorong ekspor nasional. Dalam hal ini, LPEI mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri TPT dan rantai pasoknya, khususnya yang berkaitan dengan ekspor,” kata Wahyu saat dihubungi ILLINI NEWS, Selasa (29 Oktober 2024).

Ia menambahkan, Sritex bukan klien LPEI. Seperti diketahui, Sritex resmi dinyatakan pailit karena utang yang menumpuk. Setidaknya ada 28 bank yang memberikan pinjaman kepada perusahaan tekstil tersebut.

Liabilitas SRIL tercatat sebesar USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 25,01 triliun, sedangkan ekuitas mengalami kekurangan modal sebesar -$980,56 juta. (fsd/fsd) Simak videonya di bawah ini: Video: Sritex Terancam Listing, Bagaimana dengan Investor? Artikel berikutnya Masalah Sritex (SRIL) menumpuk, utang menumpuk, dan pekerja di-PHK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *