Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar Asia-Pasifik mengawali minggu yang penuh data dengan penguatan seiring investor menunggu berbagai laporan ekonomi dari beberapa negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan China.
Patokan Jepang Nikkei 225 naik 0,33%, sedangkan Topix yang lebih luas naik 0,77%. Di Korea Selatan, Kospi naik 0,85%, dan indeks perusahaan kecil Kosdaq naik 1,26%.
Indeks S&P/ASX 200 Australia memulai hari ini dengan kenaikan 0,35%. Sementara itu, kontrak berjangka Indeks Hang Seng di Hong Kong berada di level 19,642, mengindikasikan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan HSI sebelumnya di level 19,423.61.
Selama akhir pekan, Tiongkok merilis data resmi Indeks Manajer Pembelian (PMI) untuk bulan November. PMI manufaktur berada pada angka 50,3 – level tertinggi sejak April – mengalahkan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 50,2. Sebagai perbandingan, PMI manufaktur bulan Oktober adalah 50,1.
Sementara itu, PMI non-manufaktur Tiongkok turun menjadi 50,0 dari 50,2 bulan lalu, sedangkan PMI komposit sebesar 50,8.
Angka di atas 50 menunjukkan perluasan aktivitas, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
Pada hari Senin, PMI manufaktur dari S&P Global akan dirilis untuk berbagai negara di Asia, termasuk survei PMI Caixin untuk Tiongkok.
Australia akan mengumumkan data penjualan ritel kuartal keempat, sedangkan Indonesia akan merilis inflasi bulan November di hari yang sama.
Sementara itu, Indonesia telah mengalami penurunan aktivitas manufaktur selama lima bulan berturut-turut.
PMI manufaktur Indonesia tercatat sebesar 49,6 pada November 2024. Sebelumnya PMI manufaktur Indonesia sebesar 49,2.
ILLINI NEWS RISET INDONESIA (ras/ras) Tonton video di bawah ini: Video: