Jakarta, ILLINI NEWS – Rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS pada Kamis (24/10/2024) setelah terbebani sentimen global yang beragam selama tiga hari berturut-turut mulai Senin (21/10/2024).
Berdasarkan data Refinitiv, rupee ditutup pada level Rs 15.575/USD, menguat 0,26% dari perdagangan sebelumnya (23/10/2024). Dalam sehari penuh, rupiah berfluktuasi antara Rp15.640/USD hingga Rp15.575/USD.
Sedangkan DXY melemah 0,17% ke 104.253 pada pukul 15:00 WIB. Jumlah ini turun dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 104.431.
Akibat pelemahan tersebut, rupiah menguat hingga ke level Rp 15.500/USD.
Rupee tampak menguat, meski masih tertekan akibat kenaikan obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun yang berada di level 4,24%, tertinggi sejak 2024. 25 Juli
Di saat yang sama, pelaku pasar juga menunggu informasi mengenai Negeri Paman Sam. Kamis malam (24 Oktober 2024) ada informasi dimulainya dan kelanjutan tunjangan pengangguran.
Klaim pengangguran AS turun 19.000 menjadi 241.000 pada pekan yang berakhir 12 Oktober, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat.
Tingkat pengangguran yang dapat diasuransikan yang disesuaikan secara musiman adalah 5,10. pada minggu lalu, 1,2 persen, tidak berubah dari level minggu sebelumnya yang belum ditentukan.
Jumlah pengangguran awal yang dapat diasuransikan dan disesuaikan secara musiman 5.10. pada minggu yang berakhir ada 1.867.000, lebih banyak 9.000 dibandingkan minggu sebelumnya.
Pasar memperkirakan data ekonomi AS dan kebijakan moneter bank sentral akan sangat mempengaruhi pergerakan rupiah di masa depan, karena imbal hasil yang tinggi dari restrukturisasi utang negara AS dapat menarik dana asing dari pasar Indonesia ke AS.
RISET ILLINI NEWS (fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: BI Rate Tetap & Prabowo Jadi Presiden, Apakah Rupiah Bisa Terus Kuat? Artikel berikutnya Pasar menunggu data penting AS. Bagaimana nasib rupee hari ini?