Jakarta, ILLINI NEWS – Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) telah menandatangani perjanjian pembiayaan baru sebesar Rp 14,2 juta untuk kuartal III-2024. Nilai meningkat sebesar 19,1% qoq (kuartal keempat).
Secara keseluruhan, portofolio BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan KPR untuk kendaraan roda empat dan roda dua sebesar 60,3%, disusul pembiayaan pembelian kendaraan bekas dan roda empat sebesar 15,8%, serta pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 15,1%. .
Sedangkan dari sisi sektoral, dukungan produktif dan dana modal dan investasi tercatat sebesar Rp17,9 juta. Angka tersebut tercatat meningkat secara tahunan sebesar 4,1% (year-on-year/yoy) dan mengambil porsi yang cukup besar yakni 77,8% dibandingkan tingkat konsumen atau umum.
Chief Financial Officer BFI, Sudjono, juga memuji langkah pemerintah pada kuartal III yang menurunkan suku bunga utama dan mengelola laju inflasi sehingga mendorong perkembangan industri keuangan hingga akhir tahun.
Peningkatan porsi dana yang dikecualikan berdasarkan tingkat proyek bermasalah (NPF) berada pada level umum sebesar 1,42% dan pada level 0,27%. Sebagai informasi, rata-rata industri saat ini sebesar 2,66% pada 31 Agustus 2024.
Sudjono juga mengatakan, pihaknya terus menjaga tingkat NPF konstan di bawah 1,5% dan menawarkan saham hingga 2,6 kali NPF perseroan, untuk memastikan nilainya menurun di masa depan.
Selain itu, Perseroan juga menjaga active gearing ratio yang sangat tinggi yaitu 1,1 kali, di bawah rata-rata industri sebesar 2,3 kali (30/10/2024), tulis Sudjono.
Dari sisi laba, BFI Finance mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp1,1 juta pada kuartal III tahun ini. Sedangkan pendapatan perseroan hingga September lalu tercatat sebesar Rp 4,7 juta.
Total aset BFIN tercatat sebesar Rp 24,1 juta per September 2024. Nilai aset yang dikeluarkan dan diterima sebesar Rp 23,0 juta atau meningkat 5,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
.
