Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengaku mempunyai tugas berat dalam menyusun program pembangunan di masing-masing kementerian Dewan Merah Putih.
Komisi XI DPR RI meminta waktu untuk menyelesaikan penilaian terhadap perkembangan masa lalu dan membuat rencana ke depan.
“Kalau boleh jujur, ini pekerjaan berat,” kata Rachmat saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (12/11/2024).
Rachmat mengatakan, saat ini Bappenas bertugas membuat perencanaan terhadap 7 perusahaan pengelola. Selain itu, kata dia, Bappenas juga harus membuat perencanaan di perusahaan teknologi.
“Jadi saat ini kita menerima hampir semua instansi pemerintah sebagai kementerian serikat. Hadapi saja, kalau kita mengalami penundaan, apa yang akan terjadi,” ujarnya.
Ia mengatakan, Pemerintah memperkuat peran perusahaan dalam membuat perencanaan. Namun, kata dia, meski dalam kegelapan ini, evaluasi kebijakan dan pengambilan kebijakan ke depan akan memakan waktu lama.
Rachmat menjelaskan rumitnya melakukan penilaian pembangunan dan membuat rencana pembangunan ke depan. Ia mengatakan, penilaian harus dilakukan di instansi pemerintah dengan nomenklatur lama. Hal ini harus diselaraskan saat membuat rencana lembaga negara dengan nomenklatur baru.
“Peninjauan ini juga mencakup instansi pemerintah yang masih digabungkan, sedangkan kami berencana untuk instansi pemerintah terpisah,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja hari ini, sejumlah anggota Komite XI DPR RI meminta Bappenas segera menyerahkan dokumen evaluasi terkait pelaksanaan Rencana Pembangunan Menengah 2019-2024. (RPJMN). Evaluasi tersebut diperlukan untuk menyempurnakan rencana pembangunan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun Bappena meminta waktu untuk menyiapkan dokumen penilaian tersebut.
Jumlah jabatan pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto berbeda. Prabowo mendirikan 53 perusahaan dan lembaga di bawah bendera Dewan Merah Putih. Jumlah ini meningkat dibandingkan masa Presiden Jokowi yang sebesar 34 K/L.
(haa/haa) Tonton video di bawah ini: Video: Program Kementerian Pembangunan Nasional berbicara tentang pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan strategi tahun 2030 Artikel selanjutnya Bappenas rekomendasikan makanan gratis untuk mencegah tuna wisma – buku dari Hungry Before Learning