Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok lebih dari 1% pada akhir perdagangan sesi I Senin (28/10/2024), di tengah memburuknya sentimen global akibat melemahnya harga saham. ketegangan terbaru – pemanasan global di Timur Tengah.
Hingga pukul 12.00 WIB, IHSG turun 1,1% ke 7.610,19. IHSG terkoreksi ke level referensi 7.600, setelah pada sesi hari ini menyentuh level referensi 7.700.
Nilai transaksi indeks pada sesi hari ini sekitar Rp5,3 triliun yang mencakup 13 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 762.213 kali. Sebanyak 187 saham menguat, 385 saham melemah, dan 216 saham menguat.
Sektor internasional, infrastruktur, keuangan, dan teknologi menjadi penekan utama IHSG pada sesi I hari ini yang masing-masing menguat 1,35%, 1,24%, dan 1,07%.
Saat ini dari sisi saham, dua bank besar penyedia energi yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) serta penyedia energi baru terbarukan (EBT) dan konglomerat Prajogo PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menurunkan IHSG masing-masing sebesar 20, 18 dan 5,8 poin.
Berikut saham-saham penekan IHSG pada sesi I hari ini.
IHSG mencermati kabar yang semakin memburuk di Timur Tengah, pasca Israel menyerang Teheran, ibu kota Iran, Sabtu pagi lalu.
Israel melakukan beberapa serangan udara terhadap Iran, khususnya di Teheran, ibu kota negara. Warga Teheran melaporkan mendengar suara ledakan di dalam dan sekitar ibu kota.
Serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya perang di Timur Tengah di dunia seiring dengan terusnya Israel menyerang Hamas di Gaza selama dua tahun terakhir. Di sisi lain, Israel memerangi Hizbullah di Lebanon selatan.
Menyikapi hal tersebut, Arab Saudi pun buka suara untuk menahan diri dan meminta masyarakat internasional mengambil tindakan untuk mengurangi kekerasan dan mengakhiri konflik regional.
Ketegangan geopolitik yang kembali meningkat di Timur Tengah tentunya akan menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar, termasuk investor, untuk berinvestasi di suatu negara.
Tidak sulit bagi pelaku pasar untuk mulai menghasilkan keuntungan, dan sebagai hasilnya mereka menyimpan uang atau mungkin menaruh uangnya pada produk investasi dengan keamanan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kerusuhan politik di Timur Tengah berkontribusi pada kenaikan harga minyak mentah global pada pekan lalu. Laporan Refinitiv, harga minyak dunia (WTI) mingguan naik 3,69% sedangkan Brent naik 4,09%.
Di dalamnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan rebalancing atau penyeimbangan kembali delapan indeks yang bernilai tinggi dan rendah, antara lain IDX30, LQ45, IDX80, KOMPAS100, PEFINDO25, BISNIS-27, MNC36, dan SMinfra18. Reset ini berlaku untuk periode 1 November 2024-31 Januari 2025.
Dua indeks yang disebut juga indeks blue chip yaitu IDX30 dan LQ45 mendapat penilaian positif. Pengumuman rebalancing kedua saham blue chip tersebut berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama pada akhir perdagangan hari ini.
Survei ILLINI NEWS
[email dilindungi] Penafian: Artikel ini merupakan produk surat kabar berupa Opinion Research ILLINI NEWS. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk saham atau sektor terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan ini. (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Bos BEI: Pasar Saham Indonesia Kompetitif Secara Global Cerita Selanjutnya IHSG Lambat Kinerja Buruk 5 Saham Besar Ini