JAKARTA, ILLINI NEWS – Selama tiga hari terakhir, rupiah terus melemah seiring kembali melonjaknya indeks dolar AS. Pada hari ini, Kamis (24/10/2024), pelaku pasar kembali mencermati kondisi pasar tenaga kerja AS yang berdampak pada pasar keuangan global.
Refinitiv melaporkan, pada perdagangan Rabu (23/10/2024), rupiah melemah 0,39% di Rp 15.615/US$ terhadap dolar AS. Pelemahan ini tercatat terjadi selama tiga hari berturut-turut.
Lonjakan indeks dolar AS terhadap imbal hasil Treasury AS 10-tahun telah menyebabkan kembali melemahnya rupee terhadap dolar AS. Indeks dolar AS naik menjadi 104,53, sedangkan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai 4,24%.
Hal ini mendorong aliran modal asing kembali ke AS karena peningkatan imbal hasil yang cukup menggiurkan bagi investor.
Kenaikan indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury AS dapat berdampak negatif terhadap rupee dan kenaikan indeks dolar AS mencerminkan pasar mengincar dolar AS sehingga menyebabkan mata uang lain termasuk rupee melemah.
Sentimen asing datang dari Negeri Paman Sam. Pada Kamis (24/10/2024) terdapat data awal klaim pengangguran yang sedang berlangsung.
Untuk pekan yang berakhir 12 Oktober, angka awal klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman adalah 241.000, turun 19.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya.
Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman adalah 1,2 persen untuk pekan yang berakhir 5 Oktober, tidak berubah dari tingkat yang tidak berubah pada minggu sebelumnya. Jumlah pengangguran yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir tanggal 5 Oktober adalah 1.867.000, naik 9.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya.
Data PMI Manufaktur Global S&P AS untuk bulan Oktober 2024 masih keluar hari ini. Sebelumnya, PMI Manufaktur Global S&P AS direvisi menjadi 47,3 pada September 2024, namun ini merupakan yang terendah sejak Juni 2023. Kontraksi ini merupakan bulan ketiga berturut-turut, dengan produksi dan pesanan baru turun tajam karena lemahnya permintaan dan ketidakpastian politik.
Teknis rupee
Pergerakan rupee terhadap dolar AS kini telah membalikkan tren pelemahannya. Pelemahan selanjutnya akan mencoba menguji resistance Rp 15.660/US$ pada 10 Oktober 2024 dari level tertinggi hari ini.
Sedangkan support atau kemungkinan pembalikan kuat terletak di Rp 15.590/US$ yang bertepatan dengan garis moving average 20 jam atau MA20.
Diselidiki ILLINI NEWS
(tsn/tsn) Simak video di bawah ini: Video: IHSG Kurang Baik di Akhir Pekan, Rupee Masih Tertekan