Jakarta, ILLINI NEWS – Perubahan iklim terjadi secara besar-besaran akhir-akhir ini. Ternyata dampaknya bisa mengungkap sejarah Bumi.
Perubahan iklim disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, yang menghasilkan kadar karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya di atmosfer. Akibatnya suhu bumi meningkat dan memanas.
Mencairnya es yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir merupakan bukti nyata bencana pemanasan global. Salah satu dampak yang ditemukan para arkeolog adalah ditemukannya bukti-bukti kehidupan manusia pada abad-abad yang lalu.
Salah satunya adalah penemuan sisa-sisa manusia yang diawetkan selama ribuan tahun yang dikenal dengan nama Otzi, yang ditemukan di Pegunungan Alpen pada tahun 1991. Bahan-bahan di sekitar Otzi dapat langsung diteliti berkat pelestarian yang dilakukan.
Sebab tanpa konservasi, bahan organik yang tadinya hidup akan segera membusuk. Bahan-bahan tersebut antara lain serat tumbuhan, kayu dan kulit.
Penemuan tersebut membawa para peneliti ke zaman Neolitikum di Pegunungan Alpen. Hal ini memunculkan bidang yang disebut arkeologi gunung es.
Selain itu, saat menjelajahi bongkahan es dan material galian di Eropa, Amerika Utara, dan Asia, para arkeolog juga menemukan jejak orang yang terkubur ribuan tahun lalu.
Misalnya saja penemuan bukti bahwa manusia berburu dan menggembala rusa kutub sejak 6.000 tahun lalu. Penemuan tersebut berasal dari terowongan sepanjang 70 meter yang dipotong ke lapisan es Juvfonne di Norwegia, dikutip dari Nature, Selasa (15/10/2024).
Banyak artefak kuno yang akhirnya terlihat akibat mencairnya lapisan es. Kontennya berkaitan dengan perburuan hewan besar.
Penemuan kedua terjadi pada tahun 2007 di Pegunungan Rocky. Arkeolog Craig Lee telah menemukan artefak lapisan es tertua yang pernah ditemukan.
Maksudnya atlatl atau alat untuk melempar anak panah atau tombak. Gandar depan terbuat dari kulit kayu birch dan memiliki penanggalan karbon 10.300 tahun. (fab/fab) Simak videonya di bawah ini: Video: Privasi masih PR, pengusaha harap jadi artikel selanjutnya Berita viral soal matahari terbit dari barat, buka NASA