Jakarta, ILLINI NEWS – Berbagai macam berita internasional menjadi berita terpopuler di ILLINI NEWS. Diantaranya adalah tanda-tanda melemahnya perekonomian Thailand.
Berita ini akan menjadi salah satu yang paling banyak dibaca pada bulan Oktober 2024. Hal ini terkait dengan manufaktur mobil di Negeri Gajah Putih.
Federasi Industri Thailand mengatakan produksi mobil Thailand turun 25,48% YoY di bulan September. Hal ini juga merupakan pendalaman penurunan produksi sejak Agustus lalu produksi turun sebesar 20,56% Radost.
“Penjualan mobil domestik turun 37,11% menjadi 117.000 unit pada September,” kata juru bicara departemen otomotif federasi Surapong Paisitpattanapong dalam konferensi pers yang dikutip Reuters.
“Ekspor pada September turun 10,83% dibandingkan tahun sebelumnya karena permasalahan ekonomi antar mitra dagang dan dampak konflik di Timur Tengah,” imbuhnya.
Thailand merupakan pusat manufaktur otomotif terbesar di Asia Tenggara. Negara ini juga merupakan basis ekspor bagi beberapa produsen mobil terbesar dunia, termasuk Toyota dan Honda.
Sebelumnya pada bulan September, Federasi Industri Thailand juga menurunkan target penjualan domestiknya untuk tahun ini sebanyak 200.000 unit menjadi 550.000 unit. Utang rumah tangga yang tinggi dan aturan pemberian pinjaman yang lebih ketat dikatakan telah menekan permintaan.
Mengutip Channel News Asia (CNA), mengutip studi Kamar Dagang Universitas Thailand pada bulan September, ditemukan bahwa rata-rata utang per rumah tangga adalah 606.378 baht (Rp 276 juta), naik 8,4% dari tahun sebelumnya. . ini merupakan rata-rata tingkat utang tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2009.
Faktanya, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara itu tumbuh sebesar 2,3% pada kuartal kedua (Q2) tahun 2024. Itu merupakan peningkatan dari pertumbuhan 1,6% pada kuartal sebelumnya.
Namun, secara triwulanan (qtq), perekonomian Thailand melambat menjadi 0,8% di Triwulan ke-2. Dimana sebelumnya terjadi ekspansi sebesar 1,2% pada periode Januari-Maret.
Kementerian Keuangan sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,7% pada tahun 2024. Tahun lalu, pertumbuhan Thailand hanya 1,9%, tertinggal dari negara tetangga. (sef/sef) Simak videonya di bawah ini: Video: Tantangan pemberantasan penambangan liar di era Prabowo-Gibran Artikel berikutnya Deflasi RI 3 bulan berturut-turut Airlangga: Harga Pangan Turun!