Jaket, ILLINI NEWS – Fenomena pabrik tekstil membantu meliput operasi pada tahun 2025, presiden serikat profesional pulau (KSPN) Ristadi mengungkapkan bahwa ada 2 tanaman tekstil di pabrik. Merek asing, mengumumkan rencana untuk melepaskan banyak pekerja di sebuah pabrik
Ini akan meningkatkan penderitaan tanaman tekstil di Indonesia. Koneksi serat dan serat (APSYFI) menyatakan bahwa ada total 60 pabrik efektif dengan mengurangi produksi dan pelepasan banyak karyawan selama 2022-2014.
“Pada awal 2025, sebuah perusahaan dibebaskan dari lokasi Betanang Reggaens, Sobang Regans dan Andong Regans. Orang -orang di Bandong Regans ingin menutup output tahun 19900 dan Subjang, dan ingin menutup rilis sekitar 750 orang.
“Alasannya masih sama. Produksi produksi tidak dijual dan tidak mengundang pembeli,” tambahnya.
Utas ini ditutup tampaknya menyetujui gelombang badai yang buruk di industri tekstil dan Produk Tekstil Nasional (TPT) tidak berkurang.
Bahkan, pelepasan banyak pekerja yang terjadi di tanaman pakaian menyebabkan bahan baku, sendirian dan benang.
“Ini adalah perusahaan yang melaporkan saya, yang tidak dilaporkan dan ditutup. Saya hanya ingin mengatakan ada 2025 karyawan yang menikmati kenaikan upah. Tetapi ada orang yang mengancam dengan pekerjaan.”
Inilah sebabnya mengapa Sharstadi mengatakan, dia menambahkan bahwa informasi ketenagakerjaan pemerintah selalu lebih rendah dari apa yang terjadi.
“Departemen Personalia (Departemen Personalia) dan Kementerian Tenaga Kerja di daerah itu tidak menerima bola, hanya menunggu majikan jika ada karyawan,” katanya.
“Kadang -kadang itu terjadi jika karyawan tersebut memiliki tingkat tinggi. Tetapi karena kepentingan politik kepala regional tidak terungkap karena mereka khawatir itu akan diidentifikasi sebagai jelek, terutama jika pemimpin regional ingin bergerak lagi,” kata Resce (DC /Wur). Tonton video di bawah ini. : Kamanker berupaya melepaskan karyawan di industri tekstil untuk memperhatikan pabrik 7.