Balikpapan, ILLINI NEWS – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan perekonomian mandiri bagi kelompok masyarakat di Margasari, Balikpapan, Kalimantan Timur. Perusahaan menunjukkan hal ini dengan diperkenalkannya program Rawa Bening (Pemanen Air Hujan dan Pertanian Perkotaan), yang memanfaatkan air hujan untuk menanam tanaman hidroponik.
Program ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup, sekaligus wujud dukungan terhadap masyarakat sekitar operasional perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi yang luar biasa.
“Ini merupakan hal positif yang bisa kita sumbangkan. Karena seperti kita tahu, dengan kondisi air asin dan keterbatasan lahan, tidak mudah untuk melakukan hal itu. Oleh karena itu, kami terus mendorong dan menghimpun bapak ibu agar bisa lebih efisien. dan “Kami juga turut menjaga lingkungan dengan menghadirkan program Rawa Bening,” kata Didik Bahagia, Chief Operating Officer KPI, Kamis (24/10/2024).
Melalui program ini, kata Didik, para ibu rumah tangga kini memiliki penghasilan tambahan dan dapat membantu perekonomian keluarga. Hasil menanam sayuran hidroponik dapat dengan cepat dipanen dan diolah menjadi produk makanan ringan.
Di sisi lain, Presiden Grup Rawa Bening Rosdiana mengucapkan terima kasih kepada KPI karena kini kelompoknya bisa mendapat tambahan penghasilan hingga Rp 30 juta per bulan berkat program yang diberikan.
“Pertamina telah memberikan solusi yang sangat bermanfaat bagi kami. Kami berharap ini terus berlanjut,” ujarnya.
Perusahaan juga menyalurkan bantuan tunai hingga Rp120 juta untuk mendorong produktivitas kerja kelompok ibu rumah tangga di Kecamatan Margasari. Bantuan ini diberikan untuk mendukung masyarakat agar kedepannya bisa menghasilkan lebih banyak produk daur ulang.
Selain program Rawa Bening, KPI RU V Balikpapan juga berencana menyelenggarakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) lainnya seperti Kapabel (Kampung Belajar Cerdas), Hertak Sampah (Aksi Terpadu Pengelolaan Sampah) dan Proklim Simbah (Terpadu). program pedesaan sistem iklim Margasari bebas limbah).
Sedangkan program TJSL yang sudah berjalan antara lain KSB (Kampung Siaga Bencana), Rumah Berseri (Bergerak Sinergi), dan Mariojela (Daur Ulang Sampah Margasari).
(dpu/dpu) Simak videonya di bawah ini: Yuk Initp! Kemeriahan HUT Transmedia ke 23 Artikel selanjutnya Bisnis lumpur bor menggenjot, unit KPI Dumai produksi SF 05