Daftar isi
JAKARTA, ILLINI NEWS – Badan Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan penyerapan anggaran sebesar 5.698,2 miliar atau Rp 5,7 triliun per 30 September 2024. Jumlah tersebut sebesar 70,95% dari pagu anggaran OJK.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan capaian tersebut berada di bawah target pelaksanaan anggaran sebesar 73,81% pada triwulan III-2024.
“Hal ini antara lain disebabkan oleh beberapa inefisiensi anggaran, biaya perolehan properti dan aset IT, serta biaya perjalanan dinas,” kata Mahendra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi (RDP) XI DPR RI di DPRI RI. Jakarta, Senin, (18/11/2024).
Lebih lanjut, Mahendra menjelaskan realisasi anggaran program manajemen strategis telah mencapai 58,16% karena terdapat program kerja dengan pagu anggaran yang besar namun akan dilaksanakan pada triwulan IV-2024. Program-program tersebut meliputi akuisisi aset, pengelolaan perangkat lunak, layanan data OJK yang ekstensif, dan pembayaran pajak.
Di sisi lain, OJK mampu mencatatkan penjualan Key Performance Index (KPI) sebesar 90,69% pada kuartal I/2024. Sekadar informasi, KPI merupakan ukuran keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan tertentu.
Beberapa langkah strategis OJK hingga September 2024 antara lain: Regulasi dan Pengembangan
– Penerbitan 17 POJK dan 12 SEOJK untuk memperkuat produk hukum SJK dan PPSK antara lain: Transparansi POKK dan publikasi SSK BUK, pembiayaan transaksi efek PEJK bagi nasabah dan PE, POJK produk asuransi dan saluran pemasaran. Kelompok Kerja POJK Produk Asuransi, Penyelenggaraan POJK Kegiatan Komersial Batangan, Penerapan POJK ITSK, Pengelolaan Kegiatan Komersial Tanpa Izin di Bidang Keuangan.
– Penerbitan Roadmap Pengembangan SJK ke-8 dan Klasifikasi Keberlanjutan Indonesia 2024.
– Bersiap untuk menerapkan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap aset keuangan digital, termasuk derivatif keuangan pada aset kripto dan Bitcoin
– Percepatan penerapan *Single Window License* di OJK melalui penguatan SPRINT.
– Mempercepat proses Perizinan Administratif dengan melakukan standarisasi dan penyederhanaan Proses Bisnis Perizinan lintas sektor/daerah.
– Konsolidasi dan penyederhanaan pelaporan SJK melalui arsitektur pelaporan SJK
– Tindakan di lebih dari 8.000 akun yang terkait dengan perjudian online.
– Pengenalan *stress test* di industri jasa keuangan, seperti peningkatan risiko pasar akibat tingginya volatilitas suku bunga, risiko-risiko yang muncul* dapat dimitigasi dengan baik.
– Memperkuat ketahanan dan daya saing industri perbankan melalui konsolidasi perbankan
– Implementasi inisiatif Gerakan Cerdas Ekonomi Nasional (GENCARKAN) di kabupaten/kota di Indonesia.
– Review lengkap terhadap 27.514 keluhan pelanggan.
– Pembobolan entitas ilegal yang melibatkan 242 investasi ilegal dan 2.500 pinjaman online ilegal melalui satgas PASTI.
.