JAKARTA, ILLINI NEWS – Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Venas pada Senin buka suara soal kebakaran pabrik peleburan tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Grisik GIPE, Jawa Timur. (14/10/2024), sekitar pukul 17.45 WIB.
Tony mengatakan api sudah benar-benar padam. Kebakaran terjadi di kilang gas.
Terkait kebakaran yang terjadi di smelter PTFI kemarin, Senin 14 Oktober 2024 sekitar pukul 17.45 waktu setempat, di sini dapat kami sampaikan bahwa api telah padam seluruhnya. Kebakaran terjadi di instalasi pengolahan gas, kata Tony, Selasa (8/10). 15/10/2024).
Menurut dia, gas cleaning plant merupakan unit yang berfungsi membersihkan gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran konsentrat untuk diubah menjadi asam sulfat. Produk ini nantinya dapat digunakan dalam industri pupuk, industri pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) nikel dan masih banyak aplikasi lainnya.
Tony membenarkan, PTFI sebenarnya memulai rencana implementasi tersebut sejak awal tahun 2024 dan menghadapi serangkaian uji coba pada Juni hingga September. Namun kejadian yang terjadi Senin sore itu sungguh tragis.
Oleh karena itu, saat ini kami sedang mengkaji keseluruhan rencana tersebut dan sedang melakukan investigasi untuk mencegah kejadian kebakaran terulang kembali.
Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Kami sedang meninjau seluruh sistem untuk mencegah hal ini terjadi lagi di semua tempat kerja yang mencair.
Timnya bekerja sama dengan Chioda sebagai kontraktor engineering, pengadaan dan konstruksi (EPC) dan PT Freeport Indonesia, serta sejumlah ahli mulai dari Freeport-McMoRan hingga produsen mesin dan konsultan untuk menilai dengan baik proses kerja smelter tersebut.
Terkait kejadian kebakaran tersebut, tim darurat PTFI bersama beberapa organisasi dan lembaga di sekitar smelter berupaya memadamkan api. Kami akan memastikan seluruh pekerja dalam keadaan selamat dan tidak ada yang terluka serta tidak ada dampak buruk bagi kesehatan pekerja. masyarakat dan lingkungan hidup,” ujarnya.
Timnya juga akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kebakaran dan menilai kerugian akibat kebakaran tersebut.
“Kami berharap hal ini dapat dihindari di kemudian hari dan tidak terjadi lagi,” ujarnya.
“Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh instansi yang turut berkontribusi dalam pemadaman kebakaran ini, khususnya Pemerintah Kabupaten Grisik, Kota Surabaya, Pemprov Jatim dan seluruh aparat keamanan,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada Senin (23/09/2024) telah dimulai produksi katoda tembaga pertama di smelter kedua PTFI yang disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Proses penyalaan mesin pertama smelter tembaga kedua PTFI berlangsung pada Kamis, 27 Juni 2024.
Smelter JIIPE Gresik diperkirakan merupakan jalur peleburan tembaga tunggal terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.
Bersama smelter pertama milik PT Smelting, kedua fasilitas tersebut akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun.
Mulai bulan depan, perseroan berencana memulai produksi emas di Pabrik Pengilangan Logam Mulia (PMR) yang merupakan bagian dari smelter “besar” tersebut. Sekitar 50-60 ton emas diproduksi di industri emas.
Meliputi lahan 104 hektar, nilai investasi gabungan proyek tersebut setara US$ 3,7 miliar atau Rp 58 triliun.
(wia) Tonton video di bawah ini: Video: Freeport Jadi Tambang Tembaga Bawah Tanah Terbesar di Dunia Cerita Selanjutnya Pabrik Terbesar di Indonesia Segera Produksi Katoda, Diluncurkan Jokowi!