Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengungkapkan keprihatinannya atas kehadiran kapal selam serang Rusia di zona ekonomi eksklusif (ZEE) negaranya di Laut Cina Selatan (SCS).
“Ini sangat mengkhawatirkan. Setiap intrusi di Laut Filipina Barat, ZEE kita, atau perbatasan maritim kita, sangat mengkhawatirkan,” kata Marcos merujuk pada bagian Laut Cina Selatan yang termasuk dalam zona maritim Filipina. . oleh Reuters, Senin (2/12/2024).
Juru bicara Angkatan Laut Filipina Roy Vincent Trinidad membenarkan laporan bahwa kapal selam kelas Kilo Rusia terlihat 80 mil laut di lepas pantai Provinsi Mindoro Occidental pada 28 November.
Fregat Angkatan Laut Filipina BRP Jose Rizal melakukan kontak radio dengan kapal selam yang mengidentifikasi dirinya sebagai UFA 490. Kapal tersebut mengatakan sedang menunggu kondisi cuaca membaik sebelum melanjutkan pelayarannya ke Vladivostok, Rusia.
“Angkatan Laut Filipina mengawal kapal selam tersebut untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan maritim,” kata Trinidad, tanpa menjelaskan alasan kapal selam tersebut berada di wilayah tersebut.
Kapal selam kelas Kilo dikenal sebagai salah satu kapal selam paling senyap di dunia dan terus ditingkatkan sejak tahun 1980-an. Kehadirannya di ZEE Filipina menimbulkan pertanyaan besar mengenai tujuan dan motifnya.
Tegangan di LCS
Ketegangan antara Filipina dan Tiongkok meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir karena tumpang tindih klaim di Laut China Selatan. Filipina, sebagai sekutu perjanjian Amerika Serikat, terus-menerus berselisih dengan Beijing, terutama setelah keputusan arbitrase tahun 2016 yang menolak klaim bersejarah Tiongkok di wilayah tersebut. Beijing masih menolak keputusan tersebut.
Sementara itu, hubungan Rusia dan Tiongkok semakin erat, terutama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping mendeklarasikan kerja sama “tanpa batas” pada tahun 2022.
Kedua negara bahkan pernah melakukan latihan militer dengan menggunakan peluru tajam di Laut Cina Selatan pada Juli lalu.
Kehadiran kapal selam Rusia ini di tengah hubungan strategis antara Rusia dan China semakin memperumit situasi geopolitik di kawasan. Sementara itu, Marcos menegaskan komitmen Filipina untuk menjaga kedaulatan wilayahnya sesuai dengan hukum internasional.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video:Wakil Presiden Filipina Ancam Bunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Artikel Berikutnya Hubungan negara tetangga Indonesia dan China semakin panas.