berita aktual Masyarakat di 3T Nikmati Akses Internet Berkat BTS BAKTI Kominfo

JAKARTA, ILLINI NEWS – Transformasi digital dalam satu dekade terakhir meraih kesuksesan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi digital seperti Internet, perangkat seluler, dan sistem informasi telah berhasil meningkatkan berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi. Infrastruktur di Indonesia. Jangan lupakan Biro Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang turut mempercepat proses digitalisasi tanah air pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Salah satu capaian yang patut diapresiasi adalah dibangunnya Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Area-area ini seringkali terabaikan dalam hal akses terhadap teknologi dan informasi.

Program tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh wilayah Indonesia yang tergolong daerah 3T dapat memperoleh manfaat dari kemajuan teknologi. Berdasarkan data 4 Oktober 2024, dari 5.618 site BAKTI Kominfo BTS 4G yang dijadwalkan live pada tahun 2024, sebanyak 5.142 site sudah live dan 156 site siap go live.

Hadirnya jaringan 4G di kawasan 3T memang membawa dampak positif. Masyarakat kini bisa memanfaatkan berbagai program digital, mulai dari layanan pendidikan online hingga e-commerce yang sebelumnya belum ada internet. Selain meningkatkan literasi digital, juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah terpencil kini mempunyai akses pasar yang lebih luas.

Titik BTS 4G BAKTI Kominfo salah satunya bisa ditemukan di Desa Saluta, Tutumaloleo, Halmahera Utara. Berlokasi di Tobelo, salah satu desa paling timur dan terpencil, BTS 4G yang dibangun BAKTI Kominfo membantu para ibu dalam pembelian e-commerce.

Fitri, asal Desa Saluta, lebih memilih berbelanja melalui e-commerce karena yakin lebih murah. Selain belanja online, Fitriani juga berjualan online melalui media sosial Facebook. Produk yang mereka jual sangat beragam, antara lain gula pasir, kue kering, dan udang.

“Jual kuenya banyak-banyak dan promosikan di Facebook (Lagi pula) Itu bisnis gula aren. Kalau harganya turun, promosikan di media sosial. Harganya 10.000 untuk 1-2 gula. Pengiriman bisa.” Kecuali kantor pos, kata Fitriani.

Kemudahan berbelanja dan berbelanja online yang kini dirasakan warga Desa Saluta tak lepas dari keberadaan jaringan telekomunikasi dan internet yang sangat baik di desa tersebut. BAKTI Kominfo sedang membangun tower BTS dengan jaringan komunikasi yang memudahkan komunikasi masyarakat.

Ibu dua anak ini semakin merasa nyaman berkat hadirnya BTS BAKTI Cominpo yang dibangun di desanya pada tahun 2017 lalu. Yang terpenting, ia dapat dengan mudah berkomunikasi dengan kerabatnya di luar desa atau kota tempat ia tinggal saat ini.

“Iya kita senang BAKTI ini sudah turun, sekarang kita bisa internetan, kita bisa video call dengan anak-anak kita di luar kota dan kita tidak terlambat,” ujarnya.

Lokasi BTS 4G BAKTI Kominfo berada di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah berdiri sejak tahun 2019. Saat ini terdapat 21 menara BTS dan 77 lokasi yang memiliki akses internet dari BAKTI.

Direktur Pelayanan Wisata Budaya Rote Ndao Yesy Dae Pany menjelaskan, peningkatan jaringan internet terus dilakukan tidak hanya di sekitar Nemberala, tapi juga di tempat wisata lainnya.

Salah satu tempat wisata andalan Rote adalah Mulut Teluk Seribu yang terletak di Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko.

“Mulut Seribu Teluk merupakan destinasi wisata utama yang menjadi destinasi wisata internasional. Infrastrukturnya dikembangkan dengan dibangunnya resort dan fasilitas pendukung wisatawan lainnya, termasuk fitur komunikasi,” kata Yessy kepada ILLINI NEWS.

Kehadiran Internet di NTT juga dirasakan oleh pelajar. Agnes Serlia Tanes, siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Amfoang Timur, bercerita tentang bagaimana Internet telah membuat siswa dari daerah marginal seperti dia menjadi lebih terbuka terhadap dunia luar.

Sekolah tersebut terletak di Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, perbatasan Indonesia-Timor Timur di wilayah Oepoli. Sekolah ini berjarak sekitar 200 kilometer dari Kupang, pusat NTT.

Agnes berbicara dengan penuh semangat tentang bagaimana dia belajar membuat rangkaian bunga dan bagaimana dia mencari mata pelajaran favoritnya, biologi, di YouTube.

“Beta suka menonton pembuatan bunga di YouTube. “Dia pernah menjalankan bisnis bunga yang sukses. Dia juga menggunakan Internet untuk mengerjakan tugas dan mencari sumber daya,” kata Agnes. ( hura / hura ) Simak video berikut ini: 10 Tahun Jokowi, Pemerataan Jaringan Telekomunikasi hingga Pelosok Tanah Air Artikel selanjutnya Pemerintah tegaskan pencarian lanjutan kapal LCT Cita XX

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *