illini news Negara Muslim Chaos! Sunni & Syiah Bentrok Maut, 133 Tewas

Jakarta, ILLINI NEWS – Gelombang kekerasan sektarian kembali melanda Pakistan. Kali ini, kelompok komunal Islam Sunni dan Syiah terlibat konflik di distrik Kurram Khyber Pakhtunkhwa, yang terletak di barat laut Pakistan.

Mengutip Reuters, Senin (12 Februari 2024), pejabat pemerintah daerah mengatakan serangkaian serangan yang melibatkan kedua kelompok tersebut telah menewaskan 133 orang dalam satu setengah minggu terakhir. Konflik di Kurram diketahui melibatkan persoalan pertanahan dan sengketa lokal lainnya.

Warga dan pejabat mengatakan jalan utama yang menghubungkan ibu kota Kurram, Parachinar, dengan ibu kota provinsi Peshawar diblokir, sehingga kota tersebut terisolasi. Kondisi ini menimbulkan kendala saat mengangkut korban luka ke rumah sakit.

“Tim medis kami bekerja sepanjang waktu untuk melakukan operasi karena adanya masalah dalam merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih besar di Peshawar dan tempat lain,” kata dokter tersebut. Syed Mir Hasan dari Rumah Sakit Daerah Parachinar.

Dia menambahkan bahwa mereka saat ini merawat sekitar 100 pasien yang terluka. Sejauh ini pihaknya sudah menerima 50 jenazah dalam kerusuhan tersebut.

Perlu dicatat bahwa Muslim Sunni mendominasi 240 juta penduduk Pakistan. Namun, kelompok Syiah mencapai 15% dari jumlah tersebut.

Keduanya memiliki sejarah permusuhan sektarian. Meskipun kedua kelompok tersebut umumnya damai, ketegangan telah terjadi di beberapa daerah selama beberapa dekade, terutama di tempat-tempat seperti Kurram yang mayoritas penduduknya adalah penganut Syiah.

Kurram, dekat perbatasan dengan Afghanistan, telah menjadi pusat ketegangan sektarian selama beberapa dekade. Ketegangan meningkat dalam gelombang serangan baru bulan lalu, yang menewaskan puluhan orang dalam bentrokan antara Sunni dan Syiah.

“Pemerintah distrik dan otoritas terkait lainnya telah melakukan upaya untuk mengakhiri bentrokan antara kedua komunitas tersebut, namun belum ada terobosan,” kata Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa Ali Amin Khan Gandapur, berbicara tentang kemungkinan mediasi antara faksi-faksi yang bertikai.

“Siapapun yang mengangkat senjata akan diperlakukan sebagai teroris dan takdirnya adalah menjadi teroris,” kata Gandapur yang juga melibatkan para tetua dan pemimpin suku di Pakistan. (sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Bentrokan di Pakistan menewaskan lebih dari 130 orang Artikel selanjutnya Video: Baku tembak milisi menewaskan 22 orang di Pakistan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *