Jakarta, ILLINI NEWS – Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin angkat suara terkait tujuan swasembada pangan pada pemerintahan Prabowo-Gibran 5 tahun ke depan. Lantas bagaimana RI bisa swasembada pangan, khususnya jagung?
Menurut Sholahuddin, permintaan jagung Indonesia selama 4 tahun terakhir mengalami fluktuasi dan masih mengalami defisit. Misalnya produksi jagung tahun 2021 sebanyak 13.414.922 ton, kebutuhan 13.467.135 ton atau defisit 52.213 ton. Sedangkan produksi tahun 2022 sebanyak 16.297.945 ton dengan kebutuhan 16.527.273 ton atau surplus 229.328 ton.
Pada tahun tersebut Tahun 2023 defisit lagi 3.769 ton karena produksi hanya 14.460.601 ton dan kebutuhan 14.464.370 ton. Pada tahun tersebut Tahun 2024 diperkirakan defisit 92.913 ton karena produksi hanya 13.966.348 ton, sedangkan kebutuhan 14.059.261 ton.
Sholahuddin yakin proyek food farm atau lumbung pangan yang digagas pemerintah di Meraku akan sukses dan membawa Indonesia swasembada jagung. Selain itu, sangat mungkin untuk menanam jagung di food estate Meraku, dan mereka yakin produksi jagung bisa melimpah di lumbung pangan tersebut.
“(Swasembada pangan) sangat-sangat mungkin, karena kalau luas lahan pertanian bertambah, pertumbuhannya juga tidak sedikit, makan jagung tepat 1 juta ton, berarti ada waktu 5 ton. Sudah 5 juta ton. dalam satu kali panen Meraki sudah bagus (untuk food farm). Pada tahun tersebut Tahun 2014 saya tanam jagung di Meraku dan hasilnya bagus,” kata Sholahuddin kepada ILLINI NEWS, Kamis (24/10/2024).
Sholahuddin mengatakan, kunci sukses pertanian pangan adalah sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Untuk keberhasilan produksi pangan diperlukan tenaga ahli di bidang pertanahan, ahli di bidang pertanian, dan ahli di bidang pascapanen.
“Kalau semua ahlinya bersatu, tanahnya bisa disesuaikan dengan keadaan yang kita tanam, bagaimana pun caranya. Karena kalau tanahnya terlalu asam atau ada masalah terlalu asam, bisa disediakan teknologi pemupukan. Lahan baru itu harus. disesuaikan dengan baik. “Jika semua ahli berkumpul, lahan bisa disesuaikan dengan cara apa pun untuk penanaman kita. Karena jika tanah terlalu masam atau terlalu asam, maka bisa diberikan teknologi pemupukan. “Berhasil sekali atau tidak,” katanya.
Mereka pun mengaku akan mendukung penuh upaya pemerintah membangun proyek food farm di Merkus asalkan didukung tenaga terampil. Sebab jika melihat kegagalan pertanian pangan di Kalimantan Tengah, tenaga kerja memang menjadi kunci keberhasilan pertanian pangan.
“Kita lihat kegagalan di Kalimantan Tengah dan sebagainya, karena tenaga kerja di lahan sekitar pertanian pangan tidak mencukupi. (Juga) sangat membutuhkan tim ahli yang seharusnya fokus di situ. Bukan grading, setelah tanam.” Kebanyakan prosedural, di satu ditanam lalu ditinggalkan, lalu yang ada di sana ramai,” jelasnya.
“SDM harus dikirim dari Pulau Jawa. Maka tidak mungkin mengandalkan tenaga kerja, karena saya sendiri akan membawa tim ahli, tiga orang dari APJI, dan itu hanya untuk menanam 200 hektare. Artinya kita sudah memberikan edukasi kepada masyarakat. Kita sudah mendidik masyarakat di sana-sini. “Kita tidak bisa mendapatkan orang dari suku Papua, Tapi orang Jawa adalah buruh tani kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan mengakui pihaknya mempunyai strategi agar Indonesia bisa swasembada pangan dalam 5 tahun ke depan, sejalan dengan tujuan Presiden Prabowo Subianto. Nanti pemerintah akan menerapkan kelompok pangan tersebut, ujarnya. Oleh karena itu, setiap daerah memberikan kontribusi produksi pangan yang berbeda-beda.
“Pertama tidak mungkin hanya mengandalkan Pulau Jawa, Sumatera banyak sawitnya. Masa depan beras, gula, dan jagung ada di Papua, sekarang kita coba di Meraki. ., mungkin coklat dan panasnya lebih unggul,” Zulhas di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Zulhas juga menegaskan, swasembada pangan tidak hanya terbatas pada beras, jagung, dan kedelai, tetapi juga tanaman strategis lainnya.
“Sumatera bisa kopi dan lada, kelapa juga bisa, jadi tidak hanya beras, gula, jagung, tapi produk lanjutan lainnya. Insya Allah bisa dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya. (wur) Simak video di bawah ini: Video: Belum 4 tahun Koordinator Zulhas janjikan swasembada pangan 3 tahun Artikel berikutnya Tujuan Prabowo bukan main-main, RI harus swasembada pangan 4 tahun lagi