Jakarta, ILLINI NEWS – Gedung Putih mengatakan Rusia harus dituduh meningkatkan ketegangan di Ukraina. Termasuk pasukan Korea Utara (Korea Utara) untuk bergabung dengan upaya perangnya.
“Eskalasi berasal dari Rusia di setiap kesempatan,” kata juru bicara Gedung Putih Karina Jean-Pierre, Kamis (11. 2 dari dunia kedua dunia lain.
Jean-Pierre telah berjanji bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan terus “meningkatkan” bantuan di Ukraina. Meskipun mereka hanya tinggal dua bulan pada bulan Januari.
Sayangnya, dia tidak ingin mengomentari perubahan dalam roket ATACMS, yang pertama kali diterbitkan pada akhir pekan. Akibatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menembakkan hyper -bintang intelijen moderat di Ukraina (IRBM).
“Mereka (Rusia) meningkatkan ketegangan. Jika mereka melawan agresi, kami akan terus mendukung Ukraina,” katanya.
AS, menekankan, tidak melihat alasan untuk mengubah postur nuklir mereka setelah pembaruan doktrin nuklir Rusia. Dia juga mengutuk apa yang dia sebut retorika yang tidak bertanggung jawab dari Moskow.
“Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan sikap atau doktrin nuklir kami dalam menanggapi pernyataan Rusia,” kata Jean-Pierre.
Sementara seorang juru bicara kemudian mengatakan bahwa media eksperimental Rusia -roket hiper -hiper di Ukraina tidak akan mempengaruhi arah perang atau dukungan aliansi untuk Kiev. Ini dikonfirmasi oleh juru bicara Faraha Daklalah.
“Menggunakan kemampuan ini tidak akan mengubah arah konflik atau mencegah sekutu NATO mendukung Ukraina,” katanya, menyebut “kasus lain dari serangan Rusia di kota -kota Ukraina.”
Rusia memecat IRBM ke Ukraina pada hari Kamis sebelumnya. Pembukaan itu dianggap sebagai reaksi terhadap keputusan Biden untuk mengizinkan Kiev menembak roket panjang yang kami masukkan ke Rusia.
Di sisi lain, Badan Intelijen Barat dan Ukraina percaya bahwa Rusia telah didistribusikan setidaknya 10.000 pasukan Korea Utara dari lebih banyak di daerah Kukank untuk memperkuat pasukan Moskow. Ukraina juga mulai menggunakan roket Inggris, pohon shandow untuk menyerang Rusia. (SAF/SAF) Tonton video di bawah ini: Video: Trump Telepon Putin & Zeletskyy Mengundang Perang Rusia-Ukraina ke artikel lain mantan NATO Bos Call Putin di Ukraina Gagal