Jakarta, ILLINI NEWS – Volkswagen AG, perusahaan mobil terbesar di Eropa, berencana menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman. Tidak hanya itu, VW juga melakukan PHK besar-besaran sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran, memberhentikan puluhan ribu pekerja serta memangkas kapasitas di pabrik lain.
Daniela Cavala, Ketua Dewan Pekerja Perwakilan VW, mengatakan pada Senin (28/10/2024) bahwa langkah tersebut merupakan respons terhadap tekanan besar yang dihadapi perusahaan, termasuk tingginya biaya energi dan tenaga kerja, serta persaingan yang ketat dari pabrikan Asia. dan permintaan yang lebih rendah di Eropa dan Tiongkok.
“Manajemen menanggapi hal ini dengan sangat serius. Ini bukan gertakan dalam perundingan bersama,” kata Cavala dalam pertemuan dengan para pekerja di Wolfsburg, hub utama Volkswagen, dilansir Reuters, Minggu (3/11/2024).
Dia menambahkan bahwa langkah tersebut bisa menjadi awal dari penjualan besar-besaran aset Volkswagen di negara asalnya, Jerman. Kavala tidak mengatakan pabrik mana yang akan terkena dampak atau jumlah pasti pekerja dari sekitar 300.000 pekerjaan yang berpotensi dipecat di Jerman.
Rencana restrukturisasi ini muncul di tengah berlarut-larutnya pembicaraan antara VW dan serikat pekerja untuk memangkas biaya operasional. Kavala juga mengumumkan bahwa perusahaan berencana untuk memotong gaji di merek Volkswagen setidaknya 10% dan membekukan kenaikan gaji hingga tahun 2025 dan 2026.
Sementara itu, ribuan pekerja VW berkumpul di Wolfsburg dan memprotes keras rencana tersebut, menuntut agar pabrik tidak ditutup.
Volkswagen berencana untuk menyampaikan proposal yang lebih spesifik untuk memangkas biaya tenaga kerja pada hari Rabu selain laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan.
Anggota dewan Volkswagen Gunnar Kilian mengatakan situasi di perusahaan sangat kritis dan tanggung jawab para negosiator sangat besar. “Tanpa langkah komprehensif untuk meningkatkan daya saing, kita tidak akan mampu membiayai investasi penting di masa depan.
Selain itu, kepala divisi merek Volkswagen, Thomas Schaefer, mengatakan produktivitas pabrik di Jerman tidak mencukupi, biaya produksi 25-50% lebih tinggi dari perkiraan, dan di beberapa tempat dua kali lebih tinggi dari perkiraan. pesaing internasional. .
Perubahan besar yang direncanakan Volkswagen ini juga memberikan tekanan tambahan kepada pemerintah Jerman yang kini berupaya merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman resesi. (wur/wur) Simak video di bawah ini: Video: Tahun Baru, Insentif Baru, Mobil Listrik untuk Berburu Artikel Selanjutnya Raksasa Otomotif Ini Sedang Terbang, Mau Tutup Pabrik – Tak Dijual di RI