JAKARTA, ILLINI NEWS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia akan membangun cadangan tabel batuan energi (CPE), terutama untuk bahan bakar minyak (BBM). Tangki BBM akan dibuat untuk penyimpanan bahan bakar selama 30 hari.
Adapun rencana tersebut, tangki pembakaran bahan bakar akan dibangun di pulau -pulau eksternal, yaitu pulau NIPA, Batam, Riau.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini hanya memiliki cadangan bahan bakar hingga 21 hari. Itu hanya dalam bentuk cadangan operasional yang disediakan oleh Pt Pertamine (Perseno). Kemudian, pemerintah akan mencoba meningkatkan cadangan bahan bakar ini menjadi 30 hari setelah Peraturan Presiden (Perpress) No. 96 tahun 2024 tentang cadangan Energy Mutual (CPE).
“Kami sekarang sedang mempersiapkan proses investasi, permen (aturan menteri). Dan kami akan melakukannya di pulau NIPA. Pulau NIPA. Jadi sekarang kami memiliki tampon, hanya 21 hari. Kami akan menambah 30 hari, dan Tuhan rela meminta investasi yang cukup besar,” Bahlil menjelaskan setelah konferensi pers sebelum waktunya bagi para jurnalis.
Dia mengatakan bisa diharapkan bahwa pembangunan tangki CPE di pulau NIPA akan mengikuti pembangunan kilang kilang di negara itu untuk mengurangi jumlah impor bahan bakar.
“Kami akan berencana untuk membangun stok di sana dan tidak memerlukan kesempatan untuk mempertimbangkan pembangunan kilang baru di Indonesia. Jadi impor kami tidak terlalu banyak, seperti itu,” tambahnya.
Sayangnya, Bahlil tidak merinci situs pengembalian bahan bakar baru yang akan dibangun di masa depan. Tapi tentu saja direncanakan akan dibangun di pulau NIPA untuk situs penyimpanan bahan bakar.
Kilang terbesar adalah 500 ribu barel per hari. Hari
Menteri Bahlil menekankan bahwa partainya saat ini sedang merancang pembangunan barel 500 ribu per hari (BPH). Dengan cara ini, kilang ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia yang mengalahkan kilang, kilang kilang, dan Cilacap.
“Kami juga akan membangun kilang (kilang minyak) yang kapasitasnya sekitar 500.000 barel. Ini adalah salah satu yang terbesar, ini adalah untuk mendorong keamanan energi kami untuk menjadi lebih baik,” kata Bahlil, dikutip pada hari Kamis (6/3/2025).
Kemudian, kilang minyak ini akan dirancang dengan kapasitas 500.000 barel per hari dan akan dapat menanam minyak mentah dari tanah atau impor. Kilang ini akan menghasilkan produk minyak yang berbeda, termasuk BBM, yang mencapai 531.500 barel per hari. Hari untuk memperkuat pasokan energi nasional.
Untuk menyelesaikan proyek ini, diperkirakan investasi diperlukan untuk mencapai $ 12,5 miliar atau Rp 204,95 triliun (asalkan kursus $ 16.400 per USD). Selain mengurangi ketergantungan impor, proyek ini dapat menghemat hingga 182,5 juta barel minyak per tahun atau setara dengan $ 16,7 miliar. Tidak hanya itu, pembangunan kilang ini juga telah membuka peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja baru, dengan 63.000 tenaga kerja langsung dan 315.000 tenaga kerja tidak langsung. (PGR/PGR) Tonton video di bawah ini: Video: Trump Limit Visa Warga profesional Muslim Singapura Mengikuti Video Artikel: Call Treat Viral Flag di Malaysia