illini berita Tumbuh 7,1%, Laba Anak Usaha Telkom Ini Tembus Rp 1,53 T

Jakarta, ILLINI NEWS – Menghadapi tantangan dan persaingan di industri jasa telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) terus mengembangkan kinerja yang kuat dan berkelanjutan dengan memperkuat fundamental dan meningkatkan efisiensi.

Pertumbuhan kinerja tercermin pada pendapatan pada kuartal III 2024. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp6,818 triliun, meningkat 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Pertumbuhan pendapatan perseroan didorong oleh peningkatan peralatan produksi, khususnya pada bisnis penyewaan menara, yang meningkat 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, bisnis serat optik membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 89,5% pada periode yang sama.

Mitratel diketahui menggarap bisnis serat optik mulai tahun 2022. Perseroan terus mempercepat pertumbuhan organik dan anorganik segmen bisnis ini melalui serangkaian akuisisi aset. Kini, lambat laun bisnis optik optik menjadi sumber pendapatan baru yang menjanjikan.

“Meski menyumbang 4% dari total pendapatan, namun bisnis fiber optik tetap menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Kedepannya, kami akan fokus pada pengembangan bisnis ini, selain meningkatkan pangsa pasar di bisnis menara, dan kami mendorong penggunaan teknologi terkini di seluruh bidang bisnis,” kata Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang akrab disapa Teddy, Rabu (30/10/2024).

Pertumbuhan pendapatan tersebut sejalan dengan peningkatan kinerja operasional yang terlihat pada menara, serat optik, agregasi, dan peningkatan jumlah penyewa. Rasio sewa meningkat menjadi 1,51x dibandingkan 1,50x pada periode yang sama tahun lalu.

Hal ini menunjukkan perseroan mampu mengoptimalkan aset dan berhasil menyeimbangkan kebutuhan ekspansi dengan jumlah penyewa.

Mitratel sendiri mendaftarkan 39.259 menara pada kuartal III 2024 atau meningkat 5,8% year-on-year. Sementara itu, aset serat optik mencapai 39.714 km atau lebih panjang 36,7% dibandingkan tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan aset, jumlah penyewa meningkat 6,7% menjadi 59.431 penyewa, dan hunian bersama meningkat 8,4%.

“Data-data ini menunjukkan investasi yang kami lakukan beberapa tahun lalu, khususnya di wilayah luar Pulau Jawa, membuahkan hasil positif. Kami siap menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi baik dalam konsolidasi maupun ekspansi. Banyaknya pusat pertumbuhan baru, “ucap Teddy.

Teddy menjelaskan hingga akhir September 2024, jumlah menara Mithratel yang tersebar di Pulau Jawa mencapai 16.113 unit atau 41% dari total menara. Sedangkan sisanya berada di Pulau Sumatera sebanyak 11.337 menara (28,9%), Sulawesi sebanyak 3.648 menara (9,3%), Kalimantan sebanyak 3.772 menara (9,6%), Bali Nusa Tenggara (Bali Nusra) sebanyak 2.665 menara (6,8%). 6,8%) 6,8%), Maluku dan Papua dengan jumlah 1732 tower (4,4%). Secara total, pangsa aset menara di luar Pulau Jawa mencapai 59%.

“Di tengah tren konsolidasi industri telekomunikasi dan agenda ekspansi mereka di negara-negara berkembang, infrastruktur digital yang kami miliki merupakan keunggulan tersendiri. Bisa dibilang ini adalah berkah tersembunyi bagi kepemimpinan kami. Kami memenuhi mandat pemerintah untuk melakukan tolok ukur akses telekomunikasi di seluruh negara ini beberapa tahun yang lalu,” – jelasnya.

Selain mendorong pertumbuhan aktif dan menambah penyewa baru, perusahaan terus meningkatkan efisiensi di seluruh proses bisnis dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital. Antara lain penerapan aplikasi OneFlux yang menyederhanakan proses internal sekaligus memaksimalkan layanan pelanggan.

Digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini, khususnya pemasaran, semakin memudahkan para penyewa dalam menyewa tower dan fiber sesuai kebutuhannya. Kemampuan menyeimbangkan pengeluaran dan pendapatan menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar 12,1% menjadi 5,666 triliun, sehingga mencatatkan EBITDA Margin sebesar 83,1%.

Setelah dikurangi beban pajak, beban bunga, penyusutan, dan amortisasi, perseroan membukukan laba bersih sebesar 1,532 triliun hingga akhir September 2024 atau meningkat 7,1%. Ini mewakili margin laba bersih sebesar 22,5%. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *