Jakarta, ILLINI NEWS – Data terkini Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi sebesar 0,08% secara bulanan pada Oktober 2024 mengakhiri tren inflasi lima bulan terakhir. Namun, harga masih turun di 10 negara bagian.
Penurunan harga yang terus terjadi di banyak daerah mencerminkan fakta bahwa setiap daerah mempunyai dinamika harga yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan, perawatan pribadi; Kelompok belanja jasa dan dukungan makanan dan minuman/restoran lainnya masing-masing naik 0,94% dan 0,25% (mom), secara bulanan. makanan Minuman dan tembakau masing-masing meningkat. Inflasi sebelum dan sesudah.
Ayam Beberapa komoditas andalan seperti telur ayam dan bawang merah masuk dalam kelompok ini akibat terjadinya inflasi yang mengindikasikan adanya pemulihan daya beli di beberapa daerah.
Ketidakpastian global merupakan pendorong utama inflasi pada bulan Oktober, ketika harga emas naik.
Pasar domestik merespons langsung terhadap pesatnya kenaikan harga emas internasional, dan dampaknya terhadap inflasi domestik cukup besar.
Namun inflasi yang terjadi di 10 negara bagian menunjukkan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih.
Industri INDEF; Andriy Satrio Nugroho, Kepala Pusat Perdagangan dan Investasi, mengatakan inflasi ini mencerminkan masih terbatasnya daya beli masyarakat.
Hal ini juga terlihat pada Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia yang masih berada di wilayah kontraksi sebesar 49,2 pada Oktober 2024.
Situasi perekonomian Indonesia yang terkena dampak meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi tantangan besar untuk memulihkan permintaan. Sekitar 53.000 pekerja telah diberhentikan hingga September 2024, sehingga memberikan tekanan pada pendapatan dan pengeluaran masyarakat.
Pemerintah memperkirakan konsumsi rumah tangga akan meningkat seiring dengan membaiknya daya beli, yang diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi dan industri.
Di bawah ini adalah daftar 10 negara bagian yang mengalami inflasi bulanan.
Negara-negara bagian ini masih mengalami inflasi setiap tahunnya, namun harga menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Maluku Utara mengalami penurunan harga terbesar dengan mencatat inflasi -1,05%. CPI negara bagian ini adalah 107,52 dan inflasi tahunan 2,20%.
Di Papua Barat, inflasi bulanan sebesar -0,59%, CPI sebesar 106,78 dan inflasi tahunan sebesar 2,05%. Gorontalo menempati urutan ketiga dengan inflasi bulanan sebesar -0,57% CPI 105,51 dan inflasi tahunan sebesar 0,81%.
Di antara 10 negara bagian tersebut, Papua yang bergunung-gunung mencatat inflasi tinggi sebesar -0,70% dengan CPI 109,35 dan inflasi tahunan 2,85%.
Inflasi Kepulauan Bangka Belitung -0,18%, IHK 103,57; Inflasi tahunan adalah 0,22%. Sulawesi Tenggara dan Kalimantan mengalami laju inflasi yang hampir sama, masing-masing sebesar -0,17% dan -0,16%.
Sulawesi Selatan mencatatkan IHK sebesar 105,94 dan tingkat inflasi tahunan sebesar 0,71 persen, sedangkan Kalimantan Timur mencatatkan IHK sebesar 106,52 dan tingkat inflasi tahunan sebesar 1,75 persen. Papua Barat Daya mengalami inflasi bulanan sebesar -0,15%, IHK sebesar 105,51 dan inflasi tahunan sebesar 2,00%.
Sementara itu, Aceh mengalami inflasi sebesar -0,09% dengan IHK sebesar 106,21 dan inflasi tahunan sebesar 1,69%.
Penurunan harga bulanan ini menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan harga di banyak sektor, seperti penurunan harga komoditas atau pengaruh musiman lainnya.
Riset ILLINI NEWS (tsn/tsn)