Jakarta, ILLINI NEWS – Saham Initial Public Offering (IPO) menjadi warna tersendiri di pasar saham Indonesia di tengah kondisi pasar saham yang lesu.
Menariknya, beberapa saham IPO masih bersaing dengan sistem Upper Auto Rejection (ARA) karena tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga perdagangan hari ini (17/1/2025).
Salah satu saham yang masih menjadi perhatian investor Indonesia dan sudah terlihat kinerjanya sejak IPO hingga saat ini adalah emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) milik Happy Hapsoro yang merupakan PT Rukun anak perusahaan Raharja Tbk (RAJA). ).
Tercatat, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) masih mencatatkan kenaikan ARA sebesar 24,71% ke Rp 5.400 per saham pada Jumat (17/1/2025). Total kenaikan saham RATU sejak IPO sebesar 369,57%.
Saham RATU naik 25% ARA selama tujuh hari berturut-turut, meski disuspensi satu hari pada Kamis (16/1/2025). Namun hari ini BEI mencabut suspensi saham RATU dan pada perdagangan hari ini (17/01/2025) kembali menguat menyentuh ARA.
Investor mungkin bertanya-tanya sejauh mana pergerakan saham RATU.
Jika melihat rangkuman broker yang mencakup seluruh pasar, baik pasar reguler, tunai, maupun pasar mengambang, berdasarkan data 8-16 Januari 2025, transaksi saham RATU masih didominasi oleh akumulasi besar.
Tercatat, broker MU atau PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk menjadi pembeli terbesar dengan jumlah 30,6 ribu lot (3,06 juta lembar saham) dengan harga rata-rata Rp 4.479 per saham, sehingga totalnya Rp 13,7 miliar. Sedangkan XL atau Stockbit Sekuritas Digital memiliki 43,1 ribu lot (4,31 juta lembar saham) dengan harga rata-rata Rp 3.411 per saham, sehingga totalnya Rp 14,7 miliar.
Karena penumpukannya masih jauh di atas aksi jual hingga Kamis (16/1/2025), hal ini mendorong saham RATU terus menguat pada perdagangan hari ini (17/1/25) hari ini, Jumat (17/1/2025). .
Sedangkan pada perdagangan hari ini, Jumat (17/1/2025) pukul 15.00 WIB, transaksi pembelian saham RATU terus meningkat sehingga berdampak pada 441.773 item transaksi.
Pelaku pasar terus memperkirakan saham RATU akan terus naik pada pekan depan. Namun tentunya ada hal yang perlu diperhatikan, dengan reli yang cukup tinggi, tidak menutup kemungkinan saham RATU berpeluang terkoreksi pada perdagangan minggu depan dan terkena auto reject bawah (ARB).
Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa opini dari Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian apa pun yang diakibatkannya.
INVESTIGASI ILLINI NEWS
[dilindungi email]
(melihat/melihat)