illini news Bukti Kiamat Makin Dekat : Gurun Sahara Banjir – Kutub Utara Mencair!

Jakarta, ILLINI NEWS – Pemanasan global kini bukan sekedar teori, melainkan kenyataan yang mengubah dunia. Dampaknya sangat nyata, mulai dari badai hebat di Eropa Utara hingga banjir tak terduga di gurun pasir.

Keadaan ini terjadi akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, terutama karbon dioksida, metana, dan nitrogen oksida.

Gas-gas ini membentuk mantel yang mengelilingi bumi, memerangkap panas yang seharusnya dikembalikan ke atmosfer.

Meskipun efek rumah kaca adalah proses alami yang membuat bumi tetap hangat dan layak huni, aktivitas manusia telah meningkatkan kadar gas-gas tersebut secara signifikan sejak revolusi industri.

Pembakaran bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan praktik pertanian intensif telah melepaskan jutaan ton gas rumah kaca ke atmosfer, sehingga menyebabkan pemanasan global.

Salah satu dampak paling dramatis dari pemanasan global dapat dilihat di Finlandia, negara yang terkenal dengan musim dinginnya yang ekstrem. Milton Menyerang Florida.

Topan Milton, yang baru-baru ini melanda negara itu, membawa angin berkecepatan hingga 140 km/jam dan hujan setara dengan perkiraan cuaca selama sebulan.

Fenomena ini terjadi akibat perubahan suhu di Samudera Arktik yang mengubah pola sirkulasi atmosfer sehingga membawa karakteristik badai tropis ke wilayah utara yang belum pernah dialami sebelumnya.

Badai Milton melumpuhkan infrastruktur Finlandia, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran, mengganggu transportasi dan menyebabkan banjir di beberapa kota.

Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai jutaan euro, tidak termasuk dampak jangka panjang terhadap pertanian dan kehutanan

Sementara itu, di Kutub Utara, es mencair dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Review Earth & Environment menunjukkan bahwa Arktik mungkin akan bebas es antara musim panas tahun 2035 dan 2067, bergantung pada seberapa cepat dunia mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Faktanya, pada akhir abad ini, ada kemungkinan periode bebas es yang panjang jika emisi bahan bakar fosil tetap tinggi, sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global.

 Gurun Sahara yang banjir 

Dampak perubahan iklim dapat dilihat di tempat-tempat yang paling tidak terduga, seperti gurun Sahara. Wilayah yang biasanya kering dan gersang ini mengalami banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hujan deras di Maroko mengganggu gurun Sahara dan danau-danau di sekitarnya, bahkan memenuhi danau-danau yang kering 50 tahun lalu.

Pemerintah Afrika Utara menyebut banjir yang terjadi pada bulan September adalah yang terburuk dalam beberapa dekade.

Meskipun banjir ini menambah sumber air bagi masyarakat, dampaknya tidak sepenuhnya positif.

Dua puluh orang tewas di Maroko dan Aljazair akibat badai tersebut, sementara hujan lebat juga mempengaruhi produksi tanaman.

Para ahli memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah kejadian ini akan meringankan kekeringan jangka panjang di wilayah tersebut.

RISET ILLINI NEWS

(tsn/tsn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *