Jakarta, ILLINI NEWS – Harga emas melonjak pada penutupan pasar Senin (12/9/2024) karena bank sentral China kembali membeli logam tersebut setelah jeda enam bulan.
Berdasarkan data perdagangan Refinitiv kemarin, harga emas dunia naik 1% menjadi $2,658.78 per troy ounce. Harga tersebut merupakan harga tertinggi sejak 22 November 2024 atau 11 hari lalu.
Sementara itu Emas naik tipis 0,06 persen menjadi $2,660.29 per troy ounce. Pada perdagangan sekitar pukul 06:15 WIB pada hari Selasa.
Mendukung harga emas global adalah langkah terbaru Bank Rakyat/PBoC untuk melanjutkan pembelian emas. PBoC mengatakan pihaknya membeli 160.000 ons, atau sekitar 5 ton, emas murni bulan lalu.
Kenaikan tersebut merupakan yang pertama sejak April lalu. Hal ini terjadi sebelum bank sentral menghentikan pembelian selama 18 bulan, sehingga membantu menaikkan harga di tengah kuatnya permintaan dari lembaga-lembaga publik di seluruh dunia.
Dimulainya kembali pembelian di Tiongkok mungkin dapat mendukung kebutuhan investor domestik. Pembelian emas PBoC yang kuat ditambah dengan pelonggaran kebijakan moneter dan ketegangan geopolitik Hal tersebut berperan penting dalam mendukung kenaikan harga emas tahun ini.
Di sisi lain, kemarin Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) kemungkinan akan memangkas suku bunga acuannya, yang juga mendukung emas.
The Fed AS memulai siklus penurunan suku bunganya pada bulan September lalu dengan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), diikuti dengan penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan November lalu.
Menurut alat CME FedWatch, pelaku pasar memiliki kemungkinan 86% untuk memprediksi penurunan suku bunga berikutnya. Pertemuan terakhir The Fed tahun ini akan diadakan pada 17-18 Desember.
Namun, jika The Fed mengubah pendiriannya secara signifikan dan tiba-tiba berhenti memangkas suku bunga. Hal ini akan memberikan tekanan sementara pada harga emas.
“Jika The Fed mempertahankan suku bunga acuannya, itu akan mengejutkan. Harga emas juga akan berfluktuasi karena pasar jauh melampaui ekspektasi,” Rona O’Connell, analis StoneX, mengatakan kepada Reuters.
“Dalam jangka menengah, tekanan geopolitik dan tekanan perbankan akan lebih besar dibandingkan hambatan yang ada,” tambah O’Connell.
Di sisi lain, ketegangan politik di Timur Tengah yang memaksa Presiden Bashar Al-Assad harus melarikan diri ke Rusia setelah pemberontak Suriah menguasai Damaskus. juga memindahkan emas Karena ketegangan ini, pasar sekali lagi berada dalam kondisi tertatih-tatih dan cenderung mencari perlindungan. Termasuk emas
Emas batangan yang tidak menghasilkan pendapatan apa pun Mampu berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah dan seringkali menarik investor pada saat terjadi ketidakstabilan politik dan ekonomi yang parah.
Riset ILLINI NEWS (chd/chd)