Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar saham sekali lagi dilalap. Indeks saham gabungan (CSPI) bahkan telah menyentuh level psikologi 6.300. Aliran cepat dana asing menyerukan agar semua industri dilemahkan dalam perdagangan pagi.
Hingga Jumat, perdagangan (28/2/2025), pada 10,51, melakukan lompatan 2,4 % ke JCI pada tahap 6.330,73. Dalam transaksi sebelumnya, JCI yang lemah ini jatuh. JCI terdaftar pada Februari 2025.
Karena kelemahannya, JCI telah jatuh ke level terendah setelah Oktober 2021 atau sekitar empat tahun atau periode di mana Indonesia masih menghadapi Covade 19. Dalam sebulan, JCI menjadi yang terburuk dari 11,07 %, atau setelah Maret 2020, di mana Pandemi adalah awal dari Kovide 19 pada waktu itu.
Ketika JCI melihat optik rute CSPI di semua Februari 2025, JCI mengalami penurunan perdagangan yang mendalam pada hari Selasa (25/2/2025), yang tenggelamnya di 2,41 % 6.587,09. Sejak itu, JCI belum dapat tumbuh dan bahkan kembali ke tingkat psikologi ke 6800-6900.
Bahkan jika Anda melihat gerakan JCI musiman pada bulan Februari dalam 10 tahun terakhir, perjalanan JCI pada Februari 2025 adalah yang terburuk hingga 10 %.
CSPI melonjak karena aliran dana asing yang cepat ditinggal di rumah. Selama tahun 2025, aliran dana asing berasal dari Rp18,98 miliar.
Pelarian dana asing dari Indonesia didorong untuk memotong saham di Indonesia oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Hari ini, Jumat (28/2/2025), Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan kehilangan bobot saham di Indonesia dalam Indeks Internasional. Efektif dari 3 Maret 2025, MSCI mengurangi bobot Indonesia dari 2,2 % menjadi 1,5 %, menyerukan penjualan investor asing dalam beberapa hari mendatang.
Sebelumnya, MSCI secara bertahap mengurangi ekuitas Indonesia. Dalam pembaruan terbarunya, MSCI tidak menambahkan item baru ke kategori Big Cape Indonesia, tetapi sebaliknya merilis tiga hal, yaitu. Pt idah kiat palp & kertas tbk (inkp), pt merdeka tembaga tbk (mdka) dan pt unilever indonesia tbk (unvr). MDKA dan INKP sekarang termasuk dalam kategori topi kecil, tetapi UNVR telah sepenuhnya dirilis oleh daftar MSCI. Perubahan ini telah mengurangi ruang lingkup investasi asing di pasar saham domestik.
Efek uji berat badan Indonesia dalam MSCI juga meningkat dengan cepat karena penurunan peringkat stok Indonesia (EW) menjadi kesadaran (UW). Morgan Stanley mencatat bahwa produksi stok (ROE) di Indonesia melemah karena kontraksi ekonomi dan tekanan pada sektor siklus. Dengan pembaruan, yang selanjutnya mengurangi pentingnya saham Indonesia, investor diharapkan untuk melihat aliran dana dan fluktuasi asing, yang akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan waktu dekat.
Penelitian tentang ILLINI NEWS
[Dilindungi dari Email] (ARY/ARA)