Jakarta, ILLINI NEWS – Tahun 2024 akan menjadi tahun senja emas. Harga emas tahun 2024 naik 30% pada awal perdagangan pagi ini, diperdagangkan pada $2.686,18 per troy ounce pada pukul 10:10 WIB Jumat (13/12/2024).
Salah satu penyebab kenaikan harga emas adalah pembelian logam mulia oleh bank sentral banyak negara.
Kenaikan harga emas pada tahun 2024 bergantung pada sentimen geopolitik dan kebijakan Federal Reserve (FED).
Menurut data terbaru World Gold Council (WGC) Oktober 2024, bank sentral India merupakan pembeli emas terbesar dengan membeli 26,9 ton. Singapura juga merupakan pembeli utama emas.
Di posisi kedua ada Turki yang meningkatkan pangsa emasnya menjadi 16,6 ton. Kemudian peringkat ketiga ditempati Polandia yang membeli 7,5 ton emas. Di peringkat keempat, Kazakhstan menambah 4,2 ton emas. Peringkat kelima ditempati oleh Republik Ceko yang membeli 2,3 ton emas. Di peringkat keenam disusul Kyrgyzstan yang meningkatkan pangsa emasnya menjadi 1,6 ton.
Bank Sentral Ghana juga membeli 1 ton emas. Setelah itu, Mongolia juga menambah porsi emasnya sebesar 0,5 ton. Bank sentral Singapura juga membeli 0,3 ton emas. Pada saat yang sama, pangsa emas di Zona Euro meningkat sebesar 0,1 ton.
Selain pembelian, bank sentral juga menjual sebagian emasnya yakni 0,6 ton ke Uzbekistan.
Jika dilihat dari peringkat teratas negara dengan jumlah emas terbesar di bank sentralnya, Amerika Serikat (AS) masih menduduki peringkat pertama dengan 8.133,5 ton emas.
Peringkat kedua direbut Jerman dengan 3.351,5 ton emas, dan peringkat ketiga IMF dengan 2.814 ton emas. Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-44 dengan total emas sebanyak 78,6 ton.
Riset ILLINI NEWS
[dilindungi email] (dilihat oleh/dilihat oleh)