JAKARTA, ILLINI NEWS – Nembarala merupakan surganya para peselancar yang mencari ombak terbaik di dunia. Dukungan infrastruktur komunikasi menjadikan Nemberala bukan lagi surga tersembunyi, namun semakin terkenal dan siap bersaing dengan tempat wisata lainnya.
Nemberala terletak di Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote. Desa ini terletak di ujung selatan Indonesia di Pulau Rote.
Ombak yang tinggi, air yang biru, ombak yang bergulung-gulung, pasir putih, sore hari yang jingga, dan goyangan pohon kelapa memikat hati siapa saja yang pergi ke sana.
Dari ibu kota Nusa Tenggara Timur (NTT), Kupang, hingga Nemberala, ada dua alternatif jalur perjalanan yakni udara dan air. Air El Tari dari Bandara Kupang ke D.C. Membawamu ke bandara. Saudel Rote sekitar 25 menit.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan jalur laut dengan layanan penyeberangan fast boat dari pelabuhan di Kupang menuju Rote yang dikunjungi ILLINI NEWS pada pertengahan September lalu yang cuacanya sangat panas hingga 34 derajat Celcius. Pusat kota Kabupaten Rote Ndao yaitu dari Ba’a membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan dengan mobil.
Saat itu tengah musim kemarau, jadi satu-satunya pemandangan yang kami dapat di luar desa hanyalah lahan kosong. Di banyak tempat hanya ditemukan sedikit tumbuhan. Puluhan kuda juga terlihat sedang merumput atau berlarian di antara hamparan sawah kering. Sopir yang ikut bersama kami mengatakan, banyak hektar sawah yang terhampar bagai karpet hijau di jalan saat musim hujan.
Setelah sekitar satu jam perjalanan, kami sampai di Nemberal. Kami sedikit terkejut saat sampai di desa yang memiliki luas 9,8 km² dan berpenduduk 1.277 jiwa ini, serta memiliki wajah yang berbeda dengan desa-desa di Kabupaten Rote Ndao.
Di sepanjang Jalan Nemberala terdapat beberapa kafe, deretan resort mewah, kantor bank mewah dengan ATM, beberapa toko kelontong besar, papan penunjuk arah berbahasa Inggris serta wisatawan asing (wisman) atau wisatawan sepeda motor. Papan luncur. Objek wisata ini sangat terkenal dengan ombaknya yang menggila.
Pantai Nemberala mempunyai ombak yang besar, tinggi ombak di pantai ini bisa mencapai 7 meter. Wisatawan akan mengunjungi desa tersebut pada bulan April-Oktober.
Pantai Nembarala pernah menjadi juara kategori spot selancar terpopuler tahun 2016 dan kini banyak digunakan sebagai tempat kompetisi selancar tingkat nasional maupun internasional, dengan panorama yang luar biasa di sekitar Nembarala, selain Pantai Bo juga terdapat pantainya. Pantai. Sebuah pantai, Ocelli, di tepi Danau Laut Mati Setomori, Pulau Nadana.
Sambil menunggu senja tiba, ILLINI NEWS berbincang dengan beberapa wisatawan dan penduduk lokal tentang keindahan Nemberla dan bagaimana pembangunan telah membantu mencerahkan kawasan tersebut.
Travis, seorang turis asal Australia, mengatakan Nemberala adalah surga baginya. Kedamaian, persahabatan, dan ombak menjadi daya tariknya, kata Travis kepada ILLINI NEWS, “Ombaknya benar-benar gila, dan masyarakatnya masih tradisional.”
Ia pertama kali berkunjung ke Rote sekitar tahun 2022 dan Nemberala menjadi destinasi liburan favoritnya. Dia biasanya menghabiskan dua minggu di Nembarale. Travis bersyukur wilayah tersebut kini memiliki jaringan sinyal telepon seluler dan internet yang memadai.
Baginya, Internet adalah senjata untuk menemukan tempat-tempat rahasia yang belum pernah ia kunjungi.
Dia berkata, “Ya, Internet membantu saya menggunakan Google Maps, melakukan perjalanan melalui kota Ba’a atau menemukan permata tersembunyi dan tempat makan. Saya dapat memesan hotel dan mengirim foto diri saya bersama keluarga.”
Salah satu aspek Internet yang Travis tidak ingin tinggalkan adalah pencarian hiburan.
Ia menambahkan, “Kenapa? Lihat, lautnya sangat indah, mataharinya sangat indah. Seindah langit, pemandangan di sini sungguh menyenangkan.”
Selain itu, ada juga traveler asal Amerika Serikat (AS) yang bekerja sebagai kontraktor, Tim Newbern. Dia telah datang dan pergi ke Nembarala selama kurang lebih 15 tahun. Tim Melihat Kemajuan Pembangunan Numbarala “Nah, dulu kami kesulitan mencari sinyal. Sebelum ada jaringan, kami harus jauh-jauh ke Baa. Sekarang jalannya sudah bagus,” Tim.
Sarana komunikasi di kawasan Nemberala saat ini sudah memadai. Situasi sekarang tentu berbeda dibandingkan delapan tahun lalu ketika listrik belum ada 24 jam sehari.
Pemilik restoran dan hotel Christina Setianingsih bercerita tentang perjuangan dan perubahan bisnisnya di Nembarala. Beliau memulai usaha restoran di kawasan Nembarala pada tahun 2016 dan kini usahanya telah merambah ke akomodasi dan spa bernama Narrow Resto, Spa, Villa.
Nairo merupakan restoran pertama di Nembarala yang menawarkan menu makanan untuk wisatawan asing. Pada awalnya, ia hanya membantu temannya yang menjalankan bisnisnya di Nembarala, namun ketajaman bisnisnya dan keinginannya untuk membantu banyak wisatawan di sana membawanya untuk membuka sebuah restoran, “Rot, yang melayani pengunjung Barat sesuai standar mereka. Sulit ditemukan, seperti es krim., kata Kristin kepada ILLINI NEWS.
Saat pertama kali membuka restoran tersebut, kondisi infrastruktur masih sangat terbatas mulai dari listrik, jalan hingga jaringan seluler sehingga restoran harus didukung dengan generator diesel. Sekitar tahun 2019. telah dimulai. Namun jaringan internet baru mulai berfungsi 24 jam sehari pada tahun 2021.
Selain jaringan internet, Nairo juga menyediakan fasilitas WiFi gratis di restorannya. Namun keterbatasan jaringan listrik membuat layanan ini kurang maksimal. Oleh karena itu, biaya utang meningkat.
“Kalau listrik padam pasti internet mati. Itu masalahnya,” ujarnya. Menurut Kristin, layanan ini sangat membantunya dalam menjalankan usahanya.
“Bagi saya, Internet itu memudahkan masyarakat, terutama wisatawan, untuk menjangkau. Oh, ada WiFi, oh ada Internet. Mereka bisa memesan secara online,” kata perempuan asal Quduz itu.
Masuknya wisatawan, serta dampak jaringan internet dan telepon seluler, terasa lebih kuat bagi Zila, seorang pedagang pulsa di Nemberala, karena permintaan kartu perdana mulai meningkat setelah adanya jaringan seluler. Mereka mulai menjual pulsa pada tahun 2016, namun jaringan telepon seluler masih lemah.
“Mulai lancar sekitar tahun 2019. Tadi tahun 2016, saya sudah bisa menelepon,” ujarnya.
Menurut Sila, sebelum internet lancar, rata-rata ada sekitar 40 wisatawan dalam sebulan yang membeli kartu perdana dan sering menggunakannya untuk menelepon. Jaringan internet yang kuat memudahkan wisatawan dalam melakukan pembelian paket internet melalui layanan perbankan. Namun kini lebih banyak wisatawan yang juga membeli paket internet senilai Rp 100.000.
Jaringan internet terus berkembang, Povil JJ Naggili, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Rote Ndao mengatakan, ruang di Rote Ndao kini sekitar 26% dibandingkan tahun 2019 yang berada di bawah telekomunikasi dan informasi. Program Badan Aksesibilitas Kementerian Komunikasi dan Informatika (COMINFO) (BAKTI) di AS dikurangi karena belum ada.
Program BAKTI sudah ada di Rote Ndao sejak tahun 2019. Saat ini terdapat 21 tower Base Transceiver Station (BTS) dan 77 site yang memiliki akses Internet dari BAKTI, “Sekarang hanya tersisa 26% lahan kosong, salah satunya di Rote Timur,” kata Povill kepada ILLINI NEWS.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Palapa Ring Timur pada Oktober 2019 yang dibangun di Desa Kolla, Desa Ngodimeda, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, NTT. Proyek strategis nasional ini merupakan bukti komitmen pemerintah untuk akhirnya mewujudkan pemerataan pembangunan di Indonesia bagian selatan.
Memiliki jaringan internet yang memadai akan membantu promosi pariwisata di Nemberala dan Pulau Rote pada umumnya. Keindahan Nemberala kini banyak ditampilkan melalui media sosial seperti Instagram atau video vlogger.
Promosi ini turut mendongkrak kedatangan wisatawan dan wisatawan lokal ke Kabupaten Rote Ndao. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan meningkat 300% dari 1.525 pada tahun 2017 menjadi 6.080 pada tahun 2023. Pada periode tersebut, kunjungan wisatawan domestik diperkirakan meningkat 170% menjadi 4.277 pada tahun 2023. Secara keseluruhan, kunjungan wisatawan akan meningkat sebanyak 421 orang. Hingga 16,215% pada tahun 2023.
Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Nadao menunjukkan mayoritas wisatawan ke Rote Nadao berasal dari Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Italia, dan China.
Peningkatan jumlah wisatawan berdampak positif terhadap jumlah usaha hotel dan restoran di Rote Ndao. Jumlah akomodasi mulai dari home stay hingga resort meningkat dari 28 pada tahun 2017 menjadi 72 pada tahun 2023. Jumlah rumah makan atau rumah makan meningkat dari 37 pada tahun 2017 menjadi 84 pada tahun 2023.
Perkembangan pariwisata Nembarala telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penanaman modal asing dan dalam negeri serta pendapatan daerah. Penerimaan pajak hotel meningkat menjadi Rp1,624 miliar pada tahun 2022 dibandingkan Rp305,44 juta pada tahun 2021. Harga sebelum pandemi juga tinggi. 2018 yaitu Rp 1,3 miliar.
Penerimaan pajak restoran meningkat dari Rp 1,032 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 1,056 miliar pada tahun 2022.
Penyedia atau proyek BAKTI menyasar daerah-daerah yang mempunyai potensi besar untuk menarik wisatawan, tidak hanya Nembarala saja. Yesi De Penny, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rote Ndao, mengatakan peningkatan jaringan internet tidak hanya terjadi di sekitar Nemberala. Tempat wisata lainnya juga.
Salah satu tempat wisata andalan di Rote adalah muara Teluk Seribu yang terletak di Desa Dayama, Kecamatan Landu Leko.
“Mulut Seribu Teluk merupakan destinasi wisata utama yang menjadi destinasi wisata internasional. Infrastruktur dikembangkan dengan membangun resor wisata dan fasilitas pendukung pariwisata lainnya termasuk sinyal telekomunikasi,” kata Yessi kepada ILLINI NEWS.
Menurutnya, BAKTI menyediakan koneksi internet yang stabil di Teluk Mulut Seribu sehingga wisatawan dapat menggunakan internet untuk berbagai kebutuhan termasuk mengunggah konten di media sosial.
“Pariwisata merupakan sektor yang berperan penting dalam pendapatan daerah. 90% wisata Rotay adalah wisata pantai. Dengan adanya internet, promosi wisata Rotay dapat dilakukan melalui dunia maya.”
Promosi pariwisata kini lebih banyak memanfaatkan internet seperti berpromosi melalui website, Instagram, YouTube, TikTok dan Facebook serta berbagai layanan platform digital lainnya. Pertumbuhan pariwisata juga memunculkan usaha-usaha lain seperti akomodasi, persewaan mobil, pemandu wisata, toko cenderamata, sanggar, usaha kuliner, salon kecantikan dan salam, persewaan perahu wisata dan penukaran uang.
Riset ILLINI NEWS[email protected] (mai/mai) Simak video di bawah ini: Prabowo: Full down, non-negotiable!