berita aktual Pak Prabowo Ini Darurat, Kualitas SDM RI Dalam Bahaya!

Jakarta, ILLINI NEWS – Peningkatan sumber daya manusia (SDM) masih menjadi tugas yang harus diemban oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendatang.

Sejak tahun 2009, komitmen sebesar 20% APBN kita digunakan untuk anggaran pendidikan. Namun, pada tahun ini, tenaga kerja kita berjumlah 149 juta orang, lebih dari separuhnya adalah lulusan sekolah menengah atas atau kurang.

Anggaran pendidikan terus bertambah setiap tahunnya, meski pada tahun 2024 anggaran ini meningkat signifikan hingga mencapai Rp 665 triliun.

Dibandingkan tahun 2019, total anggaran pendidikan sebesar Rp460,32 triliun meningkat 45%. Sedangkan dibandingkan sepuluh tahun lalu pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), anggaran pendidikan mengalami peningkatan sebesar 100% atau meningkat dua kali lipat hingga tahun 2024. 

Sayangnya, dengan anggaran pendidikan yang terus meningkat setiap tahun dan meningkat dua kali lipat dalam waktu 10 tahun, kesejahteraan masyarakat kita masih rendah.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2024 menunjukkan jumlah angkatan kerja kita mencapai 149,38 juta orang, meningkat 2,76 orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sayangnya, dari jumlah tersebut, lebih dari separuhnya, sekitar 53,68%, merupakan masyarakat yang berpendidikan menengah ke bawah. Berikut ini adalah rincian angkatan kerja berdasarkan pencapaian pendidikan:

Sementara itu, terjadi peningkatan angka pengangguran di kalangan generasi Z alias gen Z yang kini berada pada usia prima.

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) hingga Februari 2024, terdapat 3,6 juta generasi Z berusia 15-24 tahun yang menganggur pada tahun ini. Saat ini pengangguran di Indonesia sebanyak 7,2 juta jiwa. Artinya, Gen Z menyumbang 50,29% dari seluruh pengangguran di Indonesia.

Jika ditambah dengan mereka yang menganggur namun tidak bersekolah atau bersekolah (Not in Employment, Education or Training / NEET), jumlah pengangguran meningkat menjadi 9,9 juta.

Dari 9,9 juta jiwa, 5,73 juta jiwa adalah perempuan dan 4,17 juta jiwa adalah laki-laki.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang membutuhkan waktunya untuk menjadi Gen Z dan generasi yang lahir pada tahun 1997-2012. Mereka saat ini berusia 12-27 tahun.

Jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari penduduk usia 15-24 tahun di Tanah Air.

Secara umum dari berbagai data di atas menunjukkan bahwa terdapat ketimpangan besar yang terdapat dalam pembangunan masyarakat kita, dimulai dari anggaran pendidikan yang hampir selalu menulis namun dampak pemberian ASI masih besar pada rendahnya kualitas masyarakat dari bangku SMA. . lulusan sekolah. dan di bawah.

Saat ini sebagian besar masyarakat usia reproduktif atau lebih tua dari Gen Z adalah pengangguran, padahal mereka tahu bahwa ada hal-hal baik di industri manufaktur yang sangat penting dan diperlukan di era modern saat ini.

Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia menjadi tantangan besar yang harus dihadapi agar tidak ketinggalan dalam pesatnya perkembangan negara, khususnya di era teknologi dan digital.

RISET ILLINI NEWS

(tsn/tsn) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Yang Mutlak Rendah, Tidak Bisa Ditawar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *