Jakarta, ILLINI NEWS – Pameran ini sekali lagi mengguncang negara yang disebut “Dark Indonesia” yang diselenggarakan oleh semua Direktorat Mahasiswa Indonesia (BEM SI) pada 17 Februari 2025. Pameran ini diperkirakan akan tiba pada hari Kamis, Kamis (2/2025). Hashtag #IndononeAgelap mendominasi media sosial, yang mencerminkan publik yang tidak terkendali dari berbagai kebijakan pemerintah.
Koordinator Baem Sardia Naufal mengatakan itu adalah Dark Indonesia dan simbol ketakutan dan kepedulian akan masa depan bangsa. Kebutuhan utama dari tindakan ini adalah efisiensi kabinet, pengulangan TNI, kutub dan jaksa penuntut, termasuk program diet bergizi gratis.
Gerakan Shyam Indonesia, Prabavo Sabinto-Jibran Raka Raka, telah menjadi reaksi dari berbagai kebijakan kontradiktif pemerintah.
Siswa berasumsi bahwa kebijakan pemerintah tidak bersama orang -orang dan lebih memperkuat olgariki politik dan ekonomi.
Peristiwa demonstrasi bukanlah hal baru di Indonesia. Selama lima tahun terakhir, pemerintah telah dikejutkan oleh banyak demonstrasi besar. Berikut adalah lima promosi terbesar sejak 2019:
1. Demonstrasi peringatan darurat (Agustus 2024 hembusan)
DPR pada tahun 2024 dan keputusan Mahkamah Konstitusi Pemerintah (MK) menolak keputusan pemerintah tagar #perikan Peruratu karena memutuskan untuk menunjuk Kaizang Pangrap dalam pemilihan.
Ada demonstrasi di berbagai kota, terutama di Jakarta, di mana ribuan orang mengelilingi gedung Parlemen Indonesia. Berbagai bendera membaca pameran “Demokrasi Darurat Indonesia” dan “Penentang Konstitusi”. Tekanan publik akhirnya menunda ratifikasi undang -undang Pilkada.
2. Demo Ms.H.P. Tolak Billet (September 2019)
Gelombang demonstrasi terbesar tiba di era Jokov pada bulan September 2019, ketika siswa dari berbagai kota menolak Draf Hukum Pidana (RKUHP). RUU ini berisi artikel yang membatasi kebebasan sipil dan demokratis.
Pameran terbesar terjadi di Jakarta, di mana ribuan siswa mengelilingi parlemen Indonesia. Tabrakan terjadi antara sekelompok petugas dan tindakan, yang melukai lusinan orang. Gerakan ini juga dikenal sebagai tagar #Reformacidicorups, yang merupakan simbol perlawanan terhadap berbagai kebijakan kontradiktif dari pemerintah Jokov.
3. Demo Omnibus ditolak (Catber Oktober 2020)
Pada tahun 2020, gelombang demonstrasi disebabkan oleh ratifikasi oleh hukum (hukum Munibus). Karyawan dan siswa percaya undang -undang ini berbahaya bagi karyawan dengan menghapus sistem upah minimum regional, mengurangi pembayaran bersama dan memperpanjang jam kerja.
Jakarta, Bondung dan Surabaya, terutama di berbagai daerah. Bentrokan itu pecah di ibukota, di mana gas air mata dioperasikan untuk menghilangkan publik. Meskipun prosedur berlangsung sampai berhari -hari, pemerintah terus meratifikasi undang -undang perburuhan.
4. Presiden demo menolak periode 3 (April 2022).
Kinerja periode dimulai pada April 2022 hingga periode presiden. Siswa dari berbagai universitas menolak sistem Wani, yang diperhitungkan terhadap Konstitusi.
Demonstrasi terbesar adalah melawan Istana Negara dan Parlemen Indonesia, di mana ribuan siswa menyerukan penundaan dan perluasan posisi presiden. Tindakan itu dihadapkan, tetapi kuliah presiden tidak dilakukan selama tiga periode.
Presentasi Pemilihan 2019 (Mei 2019)
Pemilihan 2019, yang dicalonkan oleh debat Count Voting, memulai pameran besar pada 21-22 Mei 2019. Orang -orang yang menyangkal hasil pemilihan dengan pasukan keamanan di Sarinah Tengah Jakarta.
Kerusuhan terjadi selama dua hari, menewaskan enam orang dan ratusan orang yang terluka. Pameran di era Jokov telah menjadi yang paling bergantian, dengan dampak sosial dan politik yang hebat.
Selama lima tahun terakhir, kuliah adalah simbol perlawanan terhadap kebijakan yang bertentangan pemerintah. Dari Dark Indonesia hingga peringatan darurat, siswa dan komunitas menunjukkan bahwa suara mereka tidak dapat diabaikan.
Penelitian ILLINI NEWS
(Emb/emb)