Jakarta, ILLINI NEWS – Harga konstan stok komposit (CSPI) telah hidup lagi minggu ini dengan periode yang sulit dengan koreksi hingga 1,54%.
JCI menyelesaikan posnya pada hari Jumat (02/14/2025) di 6.638.46. Dalam satu hari, itu berhasil memperkuat 0,38%, tetapi penguatan tidak dapat menutup melemahnya indeks mingguan.
Sudah empat minggu sejak IHSG terus jatuh ke zona merah. Dibandingkan dengan Zona Pertukaran Asia, JCI dengan tepat runtuh nomor dua setelah India yang dikoreksi sebesar 2,65% per minggu.
IHSG menolak bahwa pelarian dana asing di pasar modal negara itu. Dalam perdagangan kemarin, penjualan bersih asing kembali menjadi 818 miliar Rp.
Pekan lalu, penjualan bersih asing mencapai 2,93 miliar PR di seluruh pasar. Sepanjang tahun, penjualan bersih asing mencapai 9,93 miliar rpm.
Sementara itu, perasaan komersial saat ini selalu dipengaruhi oleh penduduk dan dunia.
Biaya perdagangan yang direncanakan Trump telah menjadi perasaan utama para pemimpin pasar. Untuk CSPI, Rupiah di SBN, permintaan biaya akan meningkatkan ketidakpastian global mengenai melemahnya ekonomi global.
Tidak hanya itu, ada kekhawatiran bahwa rencana penetapan harga Trump akan mengarah pada banyak pendanaan asing dari pasar keuangan Indonesia. Karena investasi di Amerika Serikat akan lebih menarik sehingga dolar AS dapat diperkuat dan bagian lain terus melemah.
Investor juga akan mengembalikan modal mereka dari pasar berkembang seperti Indonesia di Amerika Serikat, yang memberikan tekanan tinggi pada SBN, CSPI, kepada Rupiah.
Cari ILLINI NEWS (TSN / TSN)