Jakarta, ILLINI NEWS – Investor swasta membuka suara terkait dengan anggaran modal negara yang diblokir pada tahun 2025. Tahun. Seperti yang diumumkan sebelumnya, proyek tinta adalah korban dari pendapatan dan pengeluaran negara bagian (APBN) pada tahun 2025 tahun.
PT CIPUTRA Development TBK (CTRA) Penerbit real estat mengatakan pengembangan proyek perusahaan di IKI yang menggunakan sistem kerja sama pemerintah (PPBU), masih beroperasi. Sistem pengembangan telah meluncurkan agen IK (Oikn), dan menurut Ctra Harun, kedua belah pihak masih terkoordinasi secara aktif.
“Sejauh ini, kami belum menerima penundaan atau pemberitahuan lainnya, prosesnya masih berfungsi seperti biasa,” kata Harun ketika ILLINI NEWS menghubungi, Selasa (21.11.2025).
Citutor Group melakukan 10 menara apartemen untuk pengembangan perangkat sipil nasional (ASN) dan 20 tapak Echalon. Harun mengatakan bahwa proyek ini terletak di zona 1C (selatan) dan 1B (tengah).
Dia bahkan mengakui bahwa dia tidak tahu apakah revolusioner dilakukan. “Saya belum tahu, karena itu seperti yang saya katakan, semuanya dimulai,” ini adalah kemitraan publik dan swasta, bukan komersial, “kata Commercial.
Sementara itu, manajer rumah sakit Hermina PT Medicinek Hermina TBK. (Cure) akan terus membangun proyek mereka di IK, meskipun tintanya -IPBN dari tahun 2025. Diblokir.
“Jalan terus optimis,” kata direktur perawatan Hadmooro ketika ILLINI NEWS menghubungi Senin (21.11.2025).
Dia mengatakan partainya berharap bahwa fase pertama Rumah Sakit Herminal Nusantic dapat diselesaikan tahun ini. Untuk fase pertama, rumah sakit dibangun dengan kapasitas 100 tempat tidur. Pada langkah berikutnya, rumah sakit yang baik akan meningkatkan kapasitas 200 tempat tidur.
Bangunan berdiri di area seluas 20.700 meter persegi, area konstruksi dari total rencana adalah 28.210 meter persegi. 200 tempat tidur dengan kapasitas. Rumah sakit ini dibangun dengan 650 miliar rps dengan anggaran total rencana. (WUR) Tonton video di bawah ini: Bles Bles memperluas pasar bata ringan dan bisnis ke ekonom berikut yang memenangkan Nobel: Ikn peluang ekonomi terbuka untuk Republik Indonesia akan meningkat sebesar 8%