JAKARTA, ILLINI NEWS – Menteri Perdagangan (Mendak) Zulkifli Hassan (Zulhas) mengakui penurunan daya beli masyarakat menjadi penyebab penurunan Indonesia selama lima bulan berturut-turut. Di sisi lain, harga bahan pokok juga turun karena produksi yang lebih baik.
Cacat tersebut, kata Sulhus, bisa menimbulkan permasalahan baru. Berbeda halnya jika terjadi kebangkrutan seorang pengusaha dan inflasi yang membuat keadaan ini sulit diatasi
Sekadar informasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2024 mengalami penurunan sebesar 0,12% year-on-month (mtm) atau rekor tertinggi, demikian diumumkan Badan Pusat Statistik (PBS) pada Selasa (1/10/2024). . Perkiraan deflasi tersebut lebih dalam dibandingkan skenario Agustus 2024 sebesar 0,03%.
Jumat (10/11/2024) Julhas mengatakan, “Iya satu hal, inflow cukup karena hujan, musim, inflow. Kedua, saya setuju daya beli agak turun.”
Situasi ini bisa menimbulkan efek domino, ujarnya. “Dia khawatir pedagang pasar justru merugi jika harga terlalu rendah. Pedagang merasakan risiko kerugian besar, bangkrut karena harga terlalu murah, dan kemudian daya beli masyarakat cenderung menurun,” ujarnya.
Kemerosotan lima bulan ini berat bagi pedagang buncis, cabai, dan bawang. Kalau telur terlalu murah, ayam terlalu murah, orangnya langsung bangkrut, bangkrut. dan tidak berdaya.”
Sulhus menjelaskan, jika terjadi inflasi, pemerintah dapat menggunakan anggaran tersebut untuk menekan dan menghilangkan harga-harga yang tinggi. Namun, ketika kondisinya memburuk dan berbahaya, situasinya menjadi lebih buruk bagi para pedagang
“Kalau harga tinggi, bisa dipotong dari gubernur (iya. Inflasi naik, bisa dihilangkan, tapi kalau turun, bangkrut,” ujarnya.
Selain itu, mengingat pemerintahan saat ini akan segera berakhir, Sulhus mengatakan persoalan demonetisasi akan menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintahan berikutnya. Ketika resesi terjadi, pemerintah harus fokus pada penurunan kelas menengah
Karena itu, dia yakin, kelas menengah membutuhkan bantuan untuk kembali meningkatkan daya beli kelompok tersebut. Termasuk Bantuan Sosial (BANOS) untuk kelanjutan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Dalam waktu singkat, kami membantu masyarakat menengah yang kemarin terpuruk dan mulai mengalir lagi. Nah, setelah itu kita juga perlu membantu, apakah bansos, KUR, ya.. ada insentif, asuransi? Kelas menengah kolaps, kata dia, tentu pemerintahan baru akan mengantarkannya nanti.(dce) Simak video di bawah ini: Video: Gantikan Julha sebagai Menteri Perdagangan, Budi Santoso dapat pekerjaan Artikel Selanjutnya Satgas Pengendalian Impor Mendag, Pengusaha Tekstil Menyarankan. .