illini news Rupiah Lanjut Terdepresiasi, Dolar AS Menguat ke Rp 15.615

Jakarta, ILLINI NEWS – Nilai tukar rupiah terus terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/10/2024), pelemahan tersebut terjadi seiring kabar buruk yang datang dari seluruh dunia.

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup pada Rp 15.615/US$, 0,39% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya (22/10/2024). Pelemahan ini terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Sehari penuh, rupiah bergerak pada kisaran Rp 15.632/US$ hingga Rp 15.570/US$.

Sedangkan DXY tepat pukul 15.00 WIB menguat 0,22% ke 104.305. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi sehari lalu yang sebesar 104.075.

Selain tekanan kenaikan indeks dolar AS, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun yang terus meningkat.

Pada akhir Juli 2024, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun mencapai level 4,18%. Dampaknya, dana asing yang masuk ke Indonesia bisa kembali masuk ke pasar Amerika.

Sebagai informasi, rilis data terbaru Bank Indonesia (BI) periode 14-17 Oktober 2024 menunjukkan investor asing Rp 1,09 triliun meninggalkan pasar keuangan Indonesia. Arus keluar Sertifikat Bank Indonesia Rupiah (SRBI) sebagian besar sebesar Rp 5,31 triliun.

Sehingga aliran indeks dolar dan imbal hasil Treasury AS bisa berdampak negatif terhadap rupiah, dan kenaikan indeks dolar AS mencerminkan bahwa dolar AS diincar pasar, sehingga mata uang lainnya akan mengalami pelemahan, termasuk mata uang. Rupiah.

 

RISET ILLINI NEWS (fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: Trump Menang & Keputusan The Fed, Rupiah Akankah Kuat atau Jatuh? Artikel selanjutnya Pasar Tunggu Data Penting AS, Bagaimana Nasib Rupiah Hari Ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *