illini news Skema Subsidi Listrik Bakal Sama dengan BBM? Ini Kata Bahlil

Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap rencana pemerintah mengubah skema subsidi energi Indonesia, termasuk bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi listrik.

Bahlil mengatakan, rencana perubahan skema subsidi listrik di Indonesia bisa jadi sama dengan skema subsidi BBM yang sedang dibahas. Namun, Bahlil menegaskan, masalah tersebut baru akan selesai setelah memberi tahu Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

“Ada beberapa alternatif (subsidi listrik) dan bisa saja sama (dengan skema subsidi BBM). Mungkin iya, tapi kita belum putuskan alternatif mana. Bisa saja setelah presiden (final) datang. AS), Kita sedang membicarakannya, kita sudah bisa menginformasikannya,” jelas Bahlil tentang rencana perubahan skema subsidi listrik Indonesia saat ditemui di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta, Kamis. (14/11/2024).

Jelas bahwa perubahan pada skema subsidi listrik dan bahan bakar yang ada akan memastikan bahwa subsidi tersebut sesuai dengan tujuannya. Kemudian pertimbangkan daya beli masyarakat. “Ketiga, dukungan ini ditransfer begitu saja, tentunya untuk meningkatkan daya beli sebagian masyarakat, untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Ini adalah kebenarannya,” tambahnya.

Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan, saat ini ada tiga opsi yang direncanakan untuk mengubah skema subsidi bahan bakar dan listrik di Indonesia.

Formulasi pertama adalah mengganti subsidi BBM dengan Bantuan Keuangan Langsung (BLT). Jika dicabut, Bahlil mengatakan rumah sakit, sekolah, gereja, dan masjid bersubsidi akan dihilangkan.

“(Untuk usaha kecil menengah dan segala sesuatunya, angkutan umum. Makanya kita buat alternatif lain,” kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPRK (13/11/2024).

Kesimpulan lainnya adalah fasilitas umum. Tujuannya adalah untuk mengendalikan inflasi dengan memberikan subsidi barang yang sepadan (dalam hal ini bahan bakar) kepada mereka yang berhak. “Selebihnya kami menggunakan BLT,” jelas Bahlil.

Rumusan ketiga adalah salah satu pihak merumuskan untuk menambah kuantitas beberapa barang bersubsidi. Sayangnya, Bahlil tak merinci maksud pernyataan ketiga tersebut.

“Karena masih dalam pembahasan, tunggu dulu kami informasikan ke presiden. Setelah ada keputusan, kami akan informasikan kepada anggota DPR yang terhormat,” kata Bahlil.

(pgr/pgr) Tonton video di bawah ini: Video: PLN PHK 81.000 pekerja demi menjaga persatuan Artikel selanjutnya Orang kaya tiba-tiba mendapat subsidi listrik ratusan rupee per kWh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *