JAKARTA, ILLINI NEWS Indonesia — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah untuk menstabilkan rupiah. Namun terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru AS yang akan menjabat pada awal tahun 2025 telah mengubah dinamika pasar, khususnya arus keluar modal asing dari Indonesia.
Untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, Perry mengatakan BI telah melakukan berbagai inisiatif atau intervensi di pasar spot dan berjangka (DNDF) untuk menstabilkan nilai tukar. Bank Indonesia juga menerbitkan Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI) dengan imbal hasil menarik.
“Itu masalah (kelemahan Ruby) karena penarikannya terjadi setelah terpilihnya Donald Trump,” jelas Perry dalam jumpa pers, Rabu (18/12/2024).
Selain itu, pada kuartal terakhir (Q4) tahun 2024, investor asing menarik dana sebesar US$2,4 miliar dari pasar keuangan Indonesia, kata Perry. Secara khusus, investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan menarik modal senilai US$1,9 miliar atau $30,4 triliun (setara Rp 16.000/kurs). US$) dari saham.
Alhamdulillah solar inflow mulai meningkat setelah rilis November, inflow Desember sebesar $0,7 miliar, kemudian inflow SRBI pada kuartal IV 2024 sebesar $1,3 miliar, jelas Perry.
Perry menegaskan, Bank Indonesia akan terus mengambil langkah stabilisasi nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi pasar dan menawarkan SRBI yang lebih menarik. (fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: IHSG tertekan karena BI tetap menahan suku bunga