Jakarta, ILLINI NEWS – Mode penipuan memenangkan korban menggunakan kode QR palsu. Pindai atau pindai QR Anda dan itu akan dijual tanpa akun.
Kode QR yang salah mengabaikan identitas pedagang, jenis produk, dan jumlah operasi asli. Karena itu, korban tidak dapat berinteraksi dengan penipu.
Beberapa waktu yang lalu, bank -bank Indonesia melihatnya. Gubernur Letnan Indonesia, Suku Filinan Filinangish, mengatakan menurut Standar Keamanan Nasional dan Praktik Global.
“Keselamatan QRIS adalah tanggung jawab umum. BI, ASPI [Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia] dan Pabrik Industri PJP [Perusahaan Verifikasi Layanan Evaluasi] selalu sosial dan berpendidikan melalui transaksi QRI.”
Dia bilang kita perlu mengatasi siklus QRI palsu. Secara khusus, pedagang bertanggung jawab untuk memantau gambar QRIS.
Selain itu, pedagang perlu mengelola bisnis pembelian mereka di QRI. Gambar ini terbuat dari mobil pemindaian dan mobil EDC.
Kedua, pedagang juga harus memeriksa status setiap pembayaran. Misalnya, berikan pemberitahuan yang diterima setelah transaksi.
Tapi itu bukan hanya trailer. Masalah ini sama dengan menyelesaikan masalah ini.
Philmaningsei mengatakan “pembeli” perlu memastikan pedagang itu sama dengan pemindai. “Misalnya, untuk alasan apa, bagian dari nama. Itu salah,” jelasnya.
“Di BI dan ASPI, kami terus -menerus memantau PJP QRI dan hak -hak konsumen, jadi itulah tanggung jawab bersama kami,” katanya.
Video (DEM/DEM) Video: Video: Video: Teknologi Teknologi Teknologi Inovasi Teknologi Artikel berikutnya adalah artikel berikutnya. Ini adalah keuntungan menggunakan QRI.