JAKARTA, ILLINI NEWS – Seorang dosen memutuskan berhenti dari pekerjaannya. Karena siswa bergantung pada chatbot AI seperti ChatGPT.
“Saya berhenti karena model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT,” kata dosen studi bahasa Spanyol dan dokter Victoria Livingston dalam artikel Time Page dilansir, Jumat (4/10/2024).
Ia menjelaskan, menulis merupakan suatu proses yang berkaitan dengan berpikir. Menulis adalah pekerjaan yang sulit dan menakutkan.
Namun kecerdasan buatan membuat segalanya lebih mudah. Menurut Livingston, murid-muridnya mengatasi proses menulis yang buruk dengan menggunakan teknik ini.
Siswa semakin mengandalkan kecerdasan buatan genetik. Diakuinya, penelitiannya disusun menggunakan ChatGPT.
Mereka melakukan ini meskipun mereka tahu bahwa itu bukan alat yang dapat diandalkan untuk menulis LLM. Termasuk ketidakmampuan menghasilkan penelitian baru.
“Jika ChatGPT dapat mengubah makna teks ketika diminta untuk mereviewnya, maka dapat menghasilkan informasi yang bias dan tidak akurat, tidak dapat menghasilkan tulisan yang kuat secara stilistika, dan tidak dapat menghasilkan nilai A untuk berorientasi nilai,” jelasnya. .
Livingston menjelaskan bahwa murid-muridnya semakin mengandalkan alat parafrase berbasis kecerdasan buatan seperti Quilbot. Namun sekali lagi, alat-alat ini tidak benar-benar menciptakan gaya penulisan, dan tidak membantu mencegah plagiarisme.
Mahasiswa yang menggunakan kecerdasan buatan, katanya, kehilangan kesempatan untuk memikirkan lebih dalam tentang penelitiannya.
Penggunaan kecerdasan buatan yang baik harus dilakukan dari semua sisi. Adaptasi terhadap teknologi ini tidak hanya dilakukan oleh guru, siswa juga harus melalui prosesnya tanpa AI.
“Guru terbaik akan beradaptasi dengan AI. Sampai batas tertentu, perubahannya akan positif. Guru harus beralih dari aktivitas teknik atau memberikan ringkasan sederhana. Mereka akan menemukan cara untuk mendorong siswa berpikir kritis dan belajar menghasilkan ide. , mengungkap kontradiksi dan memperjelas metodologi,” katanya.
“Tetapi pelajaran ini membuat siswa rela duduk dengan ketidaknyamanan sementara karena tidak mengetahuinya,” tambahnya.
(dem/dem) Tonton video di bawah ini: Video: Bos ChatGPT, Amazon Joint Venture Ingin Membuat Robot Artikel Selanjutnya Bos Baidu Prediksi AI Akan Hebat dalam 10 Tahun