JAKARTA, ILLINI NEWS – Petugas akuakultur diberitahu kepada polisi di tengah dugaan penipuan atau penipuan. Laporan ini juga telah diajukan sejak tahun lalu
Direktorat Kejahatan Umum (DITIPIDAM) di Polisi Investigasi Kriminal mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki kasus yang disebutkan, yang ditemukan di berita utama publik setelah dugaan tindakan dugaan Undang -Undang Akun dari pendiri dan mantan CEO Jibran Hazfah.
Divisi Hubungan Masyarakat Polyry Polyry, Brigadir Jenderal Trunoyud Visnu Andico mengatakan dan melaporkan atas nama Jibran dan seseorang dengan C awal ditunjukkan sejak 2024.
“Laporan telah dilakukan sejak 2024. Awalnya ya, tahun ini sekitar 2, bulan 3, 5 bulan. Jadi laporan itu juga diterima dalam penyelidikan kriminal, itu juga di polisi regional metro,” katanya, ketika ia bertemu Kantornya, dikutip pada hari Selasa (11/2/2025).
Selain itu, alamat kasus ini juga terdeteksi oleh lembaga -lembaga terkait, IE Financial Services Authority (OJK).
“Lalu laporan itu dilakukan dalam penelitian dan tahap pencarian,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, Baraskream-Potari nantinya akan memiliki judul normal. Karena banyak laporan telah diterima, laporan di markas baik Polisi Metro, Barim dan Ozke.
“Kemudian, gelar bersama diadakan sekali dengan Polisi Metropolitan Jakarta dan Ozke dengan teriakan. Tentu saja, itulah yang bisa kita ungkapkan,” pungkasnya.
Bergantung pada dokumen yang diterima oleh ILLINI NEWS, yang telah mencapai posisi unicorn melalui perusahaan $ 200 juta d dollar d seri pada tahun 2023, dua buku laporan keuangan terpisah, yaitu eksternal dan internal.
Berdasarkan laporan eksternal, efisiensi menerbitkan laba sebelum pajak sebesar RP261 miliar pada periode Januari-September 2024.
Dari tahun 2021 hingga 9 bulan pada tahun 2024, laporan eksternal dari efisiensi menunjukkan pertumbuhan surplus sebelum pajak positif dan stabil. Untuk laporan internal secara proporsional menunjukkan bahwa perusahaan terus kehilangan uang sejak 2021. Kerugian paling serius pada tahun 2022 adalah Rp784 miliar. Kemudian pada tahun 2023 RP759 miliar.
Lebih buruk lagi adalah bahwa kedua akuntansi ini dimulai dengan partisipasi para pemimpin pada tahun 2018, sehingga penipuan yang dilakukan bersifat sistemik.
Dalam dokumen yang sama, ini disebut beberapa nama yang diduga aktif dalam mengelola laporan keuangan ganda, termasuk Gibran dan Angga Hadrian. Sementara itu, co -founder Chrisna Aditya disebut sebagai salah satu dari mereka yang tahu tentang akun ganda. ,