JAKARTA, ILLINI NEWS – Penjualan Apple di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Tahun lalu, 2,61 juta iPhone terjual di negara tersebut.
Sebaliknya, penjualan Apple di Vietnam hanya 1,43 juta.
Seorang juru bicara mengatakan: “Penjualan Apple di Indonesia bernilai US$30 triliun. “Jumlah tersebut masih jauh dari nilai investasi yang direncanakan untuk membantu perekonomian negara dan pengembangan ekosistem teknologi digital di Indonesia.” Kementerian Perindustrian Februari Henry. Anthony Arif dalam jumpa pers yang diselenggarakan ILLINI NEWS pada Rabu (20/11/2024).
Meski penjualan Apple lebih banyak di Indonesia dibandingkan di Vietnam, perusahaan asal AS tersebut tertarik untuk mencari lokasi pabrik di negara tetangga, Indonesia. Sumber daya teknis ini dirancang untuk produk iPad.
Negara tersebut juga dikatakan terlibat dalam pengembangan dan produksi Macbook, iPad, dan jam tangan Apple. Brian Ma, wakil presiden riset perangkat konsumen IDC, menjelaskan alasan fokus Apple di Vietnam bukan hanya karena peningkatan penggemar.
“Karena industri ini dikelilingi dan terdiversifikasi di luar Tiongkok,” ujarnya seperti dikutip ILLINI NEWS International.
Di Vietnam, IDC mengungkapkan Apple merupakan vendor smartphone terbesar ketiga. Pembuat iPhone bersaing dengan Oppo dan Samsung di sana.
“Upaya diversifikasi Apple mencakup perangkat seperti laptop, yang diinvestasikan oleh produsen seperti Quanta dan Foxconn,” tambahnya.
Persyaratan Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian telah menetapkan syarat bagi produsen iPhone untuk berjualan di Indonesia. Pertama, mengharuskan Apple mendirikan departemen penelitian dan pengembangan di Indonesia. Kriteria pendirian lembaga penelitian dan pengembangan ini berbeda dengan Apple Academy.
Kedua, Apple harus secara serius mulai mengintegrasikan perusahaan-perusahaan Indonesia ke dalam rantai pasokan global (GVC) Apple.
Kemenperin pun menerapkan aturan TKDN, begitu pula dengan induk perusahaan Google, pemilik Google Pixel 9, Alphabet. Karena terbatasnya investasi perusahaan, perangkat tersebut dilarang diperjualbelikan di pasar bawah tanah. (Tekstil/Tekstil) Saksikan video di bawah ini: Video: LLV BSD Bangun Urban Digital Center sebagai ‘Silicon Valley’ RI