Jakarta, ILLINI NEWS – Jaringan perbankan global SWIFT berencana menguji transaksi real-time menggunakan mata uang digital dan token fisik mulai tahun depan. Tes ini mewakili integrasi teknologi blockchain dalam sistem keuangan global.
Proses adopsi blockchain, atau buku besar terdistribusi, teknologi yang mendasari bitcoin dan aset kripto lainnya di industri keuangan akan berjalan lambat. Bank dan perusahaan manajemen aset global telah mencari cara untuk mengubah aset tradisional menjadi “token” selama bertahun-tahun.
Bank dan lembaga keuangan lainnya berharap penggunaan blockchain akan membuat perdagangan aset lebih cepat, lebih murah, dan efisien dengan menghilangkan kebutuhan “perantara” dalam transaksi lintas batas.
Namun hingga saat ini, sistem pencatatan transaksi tersebut belum digunakan secara komersial.
Reuters melaporkan bahwa hampir 90 persen bank sentral dunia juga bereksperimen dengan menggunakan teknologi di balik bitcoin untuk menerbitkan versi digital mata uang mereka yang disebut mata uang digital (CBDC).
SWIFT telah melakukan pengujian untuk aplikasi, CBDC, dan token aset. Universitas juga mengumumkan pada bulan Maret sebuah proyek untuk menghubungkan CBDC ke sistem keuangan yang ada.
“Kami melihat keinginan dari industri untuk bergerak melampaui ruang pengujian dan melihat aset digital bergerak, dan tim bergerak dengan uang sungguhan,” kata Nick Kerrigan dari SWIFT. “Itu adalah salah satu bidang yang akan kita masuki tahun depan, yang harus kita tangani.” (dem/dem) Simak video di bawah ini: Video: Indosat Buka-bukaan Operasi Pemisahan Berantai Artikel selanjutnya