JAKARTA, ILLINI NEWS – Qualcomm telah mengonfirmasi bahwa banyak peretas telah mengeksploitasi bug zero-day. Bug ini merupakan kerentanan yang belum diketahui penulis jika disalahgunakan.
Pelanggaran tersebut ditemukan di lusinan chipset yang digunakan di jutaan ponsel pintar Android di seluruh dunia.
Perusahaan San Diego juga mengungkapkan bahwa patch telah dikirim ke OEM bulan lalu dan menyebut bug tersebut sebagai “eksploitasi terbatas dan tertarget”.
Kerentanan tersebut mempengaruhi 64 chip yang diproduksi oleh Qualcomm. Ini termasuk SoC Snapdragon 8 Gen 1, yang digunakan di Samsung Galaxy S22 Ultra, OnePlus 10 Pro, Sony Xperia 1 IV, Oppo Find X5 Pro, Honor Magic4 Pro, Xiaomi 12 dan lainnya.
Daftar tersebut juga mencakup modem Snapdragon dan modul Fast Connect, yang digunakan untuk konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi.
Qualcomm sudah mengirimkan patch tersebut, namun terserah kepada produsen ponsel pintar untuk merilisnya ke pelanggannya, kata juru bicara perusahaan, seperti dikutip GSM Arena, Selasa (15/10/2024).
Laboratorium keamanan Amnesty International mengonfirmasi penilaian Google Threat Analysis Group bahwa masalah ini serius.
Menurut juru bicara Amnesty, penyelidikan mendalam akan dilakukan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang diuntungkan dari ancaman tersebut.
Meskipun investigasi yang dilakukan oleh organisasi seperti Google dan Amnesty menunjukkan bahwa kampanye peretasan menargetkan individu tertentu dan bukan kelompok pengguna yang besar. (dem/dem) Simak videonya di bawah ini: Video: RI harus jadi pemain ekonomi digital, bukan sekadar pasar Artikel berikutnya Ponsel China mulai meninggalkan Android, berikut jadwalnya