Jakarta, ILLINI NEWS. Kekhawatiran tentang pemecatan massal semakin dianiaya oleh karyawan di seluruh dunia. Perusahaan teknologi dan sektor lain dulu didengar dari periode pandemi dan podemmic.
Penyebabnya beragam, dari efisiensi hingga perubahan dalam struktur organisasi. Kecemasan tentang masa depan masa depan juga disebabkan oleh meningkatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
AI telah menjadi populer sejak 2023. Openi memulai chatgpt. Sejak itu, perusahaan teknologi di seluruh dunia telah bersaing untuk layanan AI untuk berbagai kebutuhan.
Diharapkan bahwa PG menggantikan orang dengan beberapa pekerjaan yang berulang dan monoton. Bahkan, Sam Altman, CEO Openai, mengatakan dia bisa mengubah pekerjaan seorang insinyur perangkat lunak.
Altman mengatakan dia dapat melakukan berbagai tugas yang saat ini dilakukan oleh seorang insinyur perangkat lunak dengan pengalaman bertahun -tahun di perusahaan -perusahaan berpengalaman yang dikutip dalam Mashable, Selasa (2 November 2012).
Namun, masih ada batasan pada ide -ide inovatif. Karena dia hanya dapat melakukan perintah dan arah manusia. Untuk alasan ini, ia mempelajari agen AI sebagai karyawan virtual pekerja manusia.
“Bayangkan jika ada 1000 atau 1 juta agen AI,” katanya.
Meskipun banyak pekerjaan berulang diubah, Altman menekankan peluang untuk inovasi yang lebih besar, dengan orang -orang yang berfokus pada pekerjaan inovatif dan kreatif. Dengan demikian, waktu dan energi kerja berulang dapat sepenuhnya ditransfer ke AI.
Dia memperkirakan bahwa dalam dekade berikutnya semua orang dapat melakukan lebih dari potensi mereka saat ini.
Ketika datang ke pembebasan massal, Altman mengatakan perlunya mengevaluasi modal dan pekerjaan. Dengan demikian, langkah -langkah dapat diambil untuk meluruskan ketidaksetaraan pada orang di tempat kerja.
Ini memberikan solusi yang dibutuhkan setiap karyawan untuk menyediakan akses ke AI yang kompleks sehingga ia dapat mengembangkan dan memikirkan ide -ide yang menginspirasi untuk dikembangkan. .