JAKARTA, ILLINI NEWS – Layanan Internet berbasis satelit seperti Starlink wajib berlokasi di daerah miskin, terdepan, dan terpencil (3T) Indonesia. Hal tersebut terlihat dari kajian yang dirilis Dewan Pengawas Persaingan Ekonomi (KPPU).
Menurut penelitian, operasi orbit rendah Bumi (LEO) harus diprioritaskan dalam 3T. Hal ini juga dilakukan melalui kerja sama dengan jasa telekomunikasi dan pelaku UMKM.
Berdasarkan kajian tersebut, KPPU memberikan nasihat kepada Presiden RI agar pemerintah mementingkan sektor layanan Internet di wilayah tidak berpenghuni, terdepan, dan terluar (3T) berbasis satelit LEO. Selain itu, KPPU juga merekomendasikan Penyediaan layanan Internet di wilayah 3T wajib didasarkan pada kemitraan antar penyedia layanan Internet di dalam negeri, dengan mempertimbangkan kebutuhan “Pelaku Jasa Telekomunikasi Berbasis LEO dan Pelaku UMKM,” KPPU Bisnis. Kata Direktur Molvan Ranaminggala dalam keterangan resminya, Rabu (4/12/2024).
Kajian ini juga diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto dan ditiru oleh banyak kelompok lain, mulai dari pimpinan DPR RI.
Ketua Komisi VI DPR RI, Koordinator Bidang Perekonomian, Koordinator Politik dan Keamanan serta Menteri Komunikasi dan Digital.
KPPU juga menjelaskan bahwa penyelenggara internet seluler, fiber optik, dan satelit merupakan jenis layanan yang berbeda. Setiap jenis teknologi memiliki kebutuhan pengguna yang spesifik dalam menyediakan layanan Internet.
Selain itu, penyedia layanan Internet LEO memiliki keunggulan teknis dibandingkan layanan lainnya. Terakhir, operasional LEO dapat menjual layanannya di area yang tidak dapat dijangkau oleh pemain komersial lainnya.
Dalam keterangannya, direct to mobile phone dikenal dengan istilah layanan internet atau direct-to-cell. KPPU menilai kegiatan tersebut dapat menimbulkan persaingan tidak sehat antar pelaku usaha yang tidak memiliki layanan serupa.
“LEO juga dapat terus memajukan teknologi satelit, dengan berkembangnya teknologi direct-to-cell. Teknologi direct-to-cell ini berpotensi membuat pelaku komersial yang menyediakan layanan Internet melalui LEO menjadi pemain komersial yang bersifat regional dan global. Dampaknya adalah persaingan usaha tidak sehat dengan pemain komersial nasional yang belum memiliki teknologi satelit LEO,” jelasnya.
Starlink diketahui meluncurkan layanan ini secara bertahap. Dimulai tahun ini dengan kemampuan suara, dan suara, data, dan IoT akan menyusul tahun depan.
Untuk itu, KPPU memandang perlu untuk terus memantau persaingan usaha. Dengan cara ini kita dapat menghindari praktik monopoli dan persaingan tidak sehat.
“Hal ini penting untuk menjaga dinamika pasar yang adil dan kompetitif, serta memastikan pertumbuhan industri yang berkelanjutan,” ujarnya.
Starlink, layanan internet LEO SpaceX, telah beroperasi di Indonesia sejak awal tahun ini. Operasi pertama Starlink di Bali disaksikan oleh CEO SpaceX Elon Musk.
(dem/dem) Tonton video di bawah ini: Video: Musk Bikin Robotika, Tesla Berhenti Bikin Mobil Listrik Bab Berikutnya Perusahaan mengaku sebagai mitra resmi Starlink, menjual di pasar besar.