Jakarta, ILLINI NEWS – Kawasan pesisir Jakarta Utara mengalami penurunan tanah yang signifikan, kata Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) saat berkunjung ke pantai Muara Baru, Senin (4/11).
“Teman-teman lihat, ketinggian airnya lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah di sana,” kata AHY dalam kunjungan yang juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggo.
AHY mengatakan Muara Baru merupakan salah satu kawasan penurunan tanah terparah dengan penurunan permukaan tanah mencapai 10 sentimeter per tahun.
Dengan kondisi tersebut, AHY memperkirakan setelah 10 tahun, penurunan resistensi di Muara Baru akan mencapai 1 meter.
Ia mengatakan, fenomena tenggelamnya kapal tersebut akan berdampak besar terhadap 20.000 orang yang tinggal di wilayah tersebut. Salah satu dampak nyata adalah banjir.
AHY mengatakan, pembangunan tanggul memang bisa menjadi solusi, namun hanya bersifat sementara.
“Kita harus merancang seperti apa Jakarta 5, 10, 20 tahun ke depan, dan itu yang menjadi tantangan kita, apalagi kita tahu Jakarta memiliki jumlah penduduk yang besar dan padat,” ujarnya.
Keputusan Penyelesaian Tanah Muara Baru
Menurutnya, salah satu solusi yang bisa diterapkan dalam jangka panjang adalah dengan mengurangi penggunaan air tanah oleh masyarakat. Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum akan terus berupaya memperbaiki infrastruktur air permukaan.
“Kementerian Pekerjaan Umum juga berupaya memenuhi atau setidaknya mengurangi kebutuhan air tanah kami dari Jatiluhur di Karian yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dodi menilai meminimalkan penggunaan air tanah adalah upaya terakhir, sehingga pemerintah harus menambah pasokan air bersih dari Bendungan Jatiluhur dan bendungan lain di sekitar Jakarta.
“Di akhir resolusi, kami meminta seluruh warga DKI untuk tidak menimba air tanah,” ujarnya.
Menurut dia, untuk mencapai solusi tersebut, pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air permukaan.
“Selain itu, limbah masyarakat juga perlu diolah agar Jakarta sehat dan sanitasinya meningkat,” ujarnya.
Dodi mengatakan, pemerintah pusat perlu bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjamin sumber air ini, serta kerja sama dengan pihak swasta untuk menyiapkan saluran air di masyarakat.
“Jadi kita siapkan PLTA untuk masuk ke kota, lalu kita bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun jaringan hingga ke rumah-rumah,” ujarnya (fab/fab) Saksikan video di bawah ini: Video: LLV BSD City Digital Hub seiring penerapan ‘Silicon Valley’ RI Artikel Berikutnya Tanda Percepatan Kiamat, Pakar Global Sebut Indonesia